Perang Uhud Memilih Menang Atau Kalah, Kaum Muslimin Golongan Tua dan Muda Menguntungkan Musyrikin

Photo Author
- Senin, 9 Oktober 2023 | 14:35 WIB
Rasa takut dan munafik dihadirkan di dalam Perang Uhud, kecuali orang beriman ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Siti Maisyah/Canva))
Rasa takut dan munafik dihadirkan di dalam Perang Uhud, kecuali orang beriman ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Siti Maisyah/Canva))

GENMUSLIM.id - Usai cerita Badar, Perang Uhud pun naik ke permukaan menjadi basis tentara Musyrikin yang memendam dendam.

Tiga ribu pasukan musyrikin Quraisy meninggalkan Mekkah untuk menyerang kaum muslimin, bertemu di Perang Uhud.

Abu Sufyan menjadi donatur tunggal dari semua hasil kafilah dagang yang selamat dari hadangan dalam Perang Badar menjadi Perang Uhud.

Didukung oleh suku lain di  Mekkah yang dikenal dengan sebutan al-Ahabisy menjadikan catatan Perang Uhud dan kesombongan musyrikin.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: Kisah Sahabat Nabi Abbad bin Bisyir yang Syahid Pada Saat Perang Yamamah

Perang Uhud pecah dengan kaum musyrikin dipimpin Khalid bin Walid dan Ikrimah bin Abi Jahal.

Sedangkan kaum muslimin dipimpin oleh Rasulullah sallahu'alaihi wa salam langsung yang diawal sempat ragu menyerang keluar Madinah.

Banyak kaum muslimin yang tidak ikut Perang Badar mendesak supaya menyerang langsung kepada kaum musyrikin.

Sebagian golongan orang tua lebih sepakat menunggu di dalam Madinah.

Tepat 7 Syawal tahun ke-32 Hijrah, Rasulullah sallahu'alaihi wa salam bersama seribu orang muslimin pergi menuju Uhud.

Baca Juga: Perang Badar Bagian I: Berawal Dari Penghadangan, Berakhir Menjadi Peperangan, Bala Malaikat Menjadi Bantuan

Perang Uhud dibuat strategi sedemikian rupa oleh Rasulullah sallahu'alaihi wa salam langsung berupa pemanah yang siap di bukit Uhud.

Perjalanan Perang Uhud diwarnai dengan perbedaan yang signifikan, terutama rombongan Abdullah bin Ubay yang berisi sepertiga pasukan

Mereka pergi dari pasukan dengan alasan tidak sepakat keputusan yang diambil Rasulullah Sallahu'alaihi wa salam dari golongan Muda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Sirah Nabawiyah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X