Membaca Kebijakan Strategis Khalifah Abu Bakar, Mengirim Pasukan Islam di Bawah Jenderal Usamah

Photo Author
- Minggu, 8 Oktober 2023 | 19:42 WIB
Ilustrasi Madinah, sebuah kota yang dulunya menjadi pusat kekuasaan Islam pada masa Khalifah Abu Bakar. (GENMUSLIM.id/dok; pixabay.com oleh Mustafa Meraji)
Ilustrasi Madinah, sebuah kota yang dulunya menjadi pusat kekuasaan Islam pada masa Khalifah Abu Bakar. (GENMUSLIM.id/dok; pixabay.com oleh Mustafa Meraji)
 
GENMUSLIM.id- Sebelum menjadi khalifah, Sayyidina Abu Bakar adalah salah satu tokoh sahabat Nabi Muhammad SAW, yang awal memeluk agama Islam.
 
Dilansir Genmuslim Menurut Muhammad Husain Haikal di dalam bukunya yang berjudul Khalifah Rasulullah Abu Bakar Ash Shiddiq Minggu, 8 Oktober 2023 bahwa semua umat Islam yang lurus pandangannya, akan menghormati dan mengakui kecerdasan serta kecakapannya sebagai pemimpin.
 
Jauh sebelum menjadi khalifah, Sayyidina Abu Bakar dikenal sebagai sahabat yang dekat dengan Rasulullah SAW dan selalu siap membela Islam dan Rasul dalam posisi yang sulit.
 
 
Selain itu, sebelum memeluk Islam, Sayyidina Abu Bakar dikenal sebagai pemikir yang cerdas dan kritis terhadap segala kebijakan pembesar-pembesar Quraisy yang arogan dan menindas yang lemah.
 
Bahkan, Sayyidina Abu Bakar juga mengkritisi orang Quraisy, bahwa penyembahan terhadap berhala merupakan suatu tindakan yang amat bodoh.
 
Oleh sebab itu, ketika Nabi Muhammad SAW mendakwahkan Islam yang mengajarkan tentang keesaan Tuhan, Sayyidina Abu Bakar langsung bersedia mengikuti risalah iSLAM yang dibawa Nabi Muhamamd SAW.
 
Sayyidina Abu Bakar dikenal sebagai sahabat Nabi yang mempunyai jiwa yang tenang, perasaannya yang halus, dan akhlaknya menunjukkan kemuliaan.
 
Sehingga, beliau disenangi oleh orang lain dan mudah bergaul dengan siapa saja tanpa melihat status sosial-ekonominya.
 
 
Sayyidina Abu Bakar juga dikenal sebagai orang yang sederhana dalam hal apapun, sekalipun telah menjadi khalifah.
 
Ketika menjadi khalifah, bersama istrinya, beliau tinggal di Sunnuh, suatu daerah pinggiran Madinah.
 
Rumah Sayyidina Abu Bakar di Sunnuh berbentuk kecil seperti layaknya rumah kaum Badui lainnya.
 
Ketika, Rasulullah SAW wafat, Sayyidina Abu Bakar sangat terpukul dan sedih, akan tetapi beliau juga sahabat yang paling tenang dalam menghadapi peristiwa tersebut.
 
Ketika menjadi khalifah, Sayyidina Abu Bakar dihadapkan dengan kondisi yang tidak ideal, seprti muncul nabi palsu dan orang-orang yang enggan membayar zakat.
 
Namun, salah satu kebijakan strategis beliau yang sangat luar biasa ialah pengiriman pasukan Islam di bawah Jenderal Usamah untuk melawan Romawi.
 
 
Sebenarnya, pengiriman pasukan Islam di bawah komando Usamah sudah dilakukan ketika Rasulullah SAW masih hidup.
 
Hanya saja, di tengah perjalanan, pasukan Islam mendengar kabar bahwa Rasulullah SAW telah wafat.
 
Akhirnya mereka mengurungkan niat untuk pergi berperang dan kembali ke Madinah.
Setelah Sayyidina Abu Bakar menjadi khalifah, beliau ingin meneruskan rencana Rasulullah SAW untuk mengirim pasukannya ke Romawi.
 
Namun, hal ini ditolak oleh Sayyidina Umar bin Khattab dengan alasan kestabilan dan keamanan di Madinah.
 
Akan tetapi, Khalifah Abu Bakar tetap tegas untuk mengirim pasukan Islam ke Romawi, karena Rasulullah SAW sebelum wafat juga mengambil kebijakan demikian.
 
Pasukan kaum Muslimin yang dipimpin oleh Usamah berhasil mencapai kemenangan yang gemilang.
 
Kemenangan umat Islam ini juga menjadi bukti tentang kecakapan dan kecerdasan seorang Khalifah Abu Bakar sebagai seorang negarawan, yakni dalam perkara tepat memutuskan perkara yang baik bagi kemajuan Islam dan rakyatnya.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: Muhammad Husain Haikal di dalam bukunya yang berjudul Khalif

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X