Sejarah Berdirinya Negara Israel di Tanah Palestina, Dari Sebuah Gerakan Rahasia di Era Utsmani (Part 3)

Photo Author
- Jumat, 1 September 2023 | 08:10 WIB
Sebuah bendera Israel yang mempunyai filosofi mengenai cita-cita kekuasaan Israel yang meliputi Palestina, Sungai Nil hingga Sungai Eufrat (GENMUSLIM.id/dok;pixabay.com oleh OpenClipart-Vectors)
Sebuah bendera Israel yang mempunyai filosofi mengenai cita-cita kekuasaan Israel yang meliputi Palestina, Sungai Nil hingga Sungai Eufrat (GENMUSLIM.id/dok;pixabay.com oleh OpenClipart-Vectors)

GENMUSLIM.id- Sejarah usaha mendirikan Negara Israel dengan meminta bantuan Napoleon Bonaparte menemui kegagalan lagi, gerakan zionis ini tetap berusaha dan memikirkan bagaimana bisa tinggal di wilayah Palestina yang dikuasai oleh Kesultanan Turki Utsmani.

Hingga pada akhirnya, sejarah memotret dengan jelas, bagaimana usaha gerakan zionis untuk mendirikan Negara Israel di Palestina setelah mengalami kegagalan, yakni dengan tetap berusaha semaksimal mungkin, yang kali ini meminta bantuan lewat Duta Besar Inggris untuk Kesultanan Utsmani.

Pada titik ini, upaya yang dilakukan gerakan zionis dalam mewujudkan cita-cita mendirikan Negara Israel di Palestina menemui titik terang.

Di dalam buku Sejarah Islam yang Hilang, Firas Al Khateeb mengatakan, pada masa pemerintahan Sultan Mahmud II (1807-1839), Inggris lewat duta besarnya mendesak Turki Utsmani untuk memberikan izin kaum Zionis tinggal di Palestina.

Baca Juga: Prioritaskan Kesejahteraan Pribadi, 5 Langkah Mencintai Diri Sendiri yang Perlu Anda Coba Sekarang Juga!

Menurut pertimbangan pihak Inggris, karena Kesultanan Turki Utsmani sedang melakukan ‘pembaruan’ secara besar-besaran, diberbagai aspek kehidupan.

Meskipun sudah didesak oleh Inggris, namun Sultan Mahmud II menolak desakan Inggris tersebut.

Pada abad 19, Turki Utsmani melakukan reformasi besar-besaran untuk meniru peradaban Barat yang dianggap ‘maju,’ dan era ini disebut era Tanzhimat.

Era Tanzhimat sendiri diawali dari masa pemerintahan Sultan Abdul Majid I (1839-1861) hingga pada masa Sultan Abdul Aziz (1861-1876).

Baca Juga: Berlenggak lenggok, Benarkah Senam Dilarang Oleh Islam? Berikut Hal yang Harus Muslimah Perhatikan!

Zaman ini dianggap paling menguntungkan bagi gerakan zionisme maupun Barat, sebab  Kesultanan Turki Utsmani mulai meniru peradaban Barat dan di satu sisi para kedua sultan tersebut terlalu longgar terhadap gerakan zionis.

Melihat situasi yang menguntungkan, gerakan zionis yang bercita-cita mendirikan Negara Israel di Palestina lalu melakukan propaganda agar sultan mengganti pemerintahan monarki yang absolut diganti yang sifatnya konstitusi.

Selain itu, gerakan zionis juga berupaya mengkudeta sultan, gerakan zionis juga menyusupkan anggotanya di pemerintahan seperti Rasyid Rida Pasha, Ziya Pasha, Radhif Pasha, Sulaiman Pasha, dan tokoh penting dalam menopang gerakan zionis di pemerintahan ialah Midhat Pasha.

Di dalam buku Di Balik Runtuhnya Turki Utsmani, Deden Herdiansyah mengatakan, Midhat Pasha seorang politisi yang cerdas sekaligus licik, namun sikap licik ini tidak begitu diketahui oleh sultan, sehingga diangkatlah sebagai perdana menteri pada masa Sultan Abdul Aziz dan setelahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X