Sejarah Berdirinya Negara Israel di Tanah Palestina, Dari Sebuah Gerakan Rahasia di Era Utsmani (Part 1)

Photo Author
- Kamis, 31 Agustus 2023 | 12:30 WIB
Sebuah bendera Israel yang mempunyai filosofi mengenai cita-cita kekuasaan Israel yang meliputi Palestina, Sungai Nil hingga Sungai Eufrat (GENMUSLIM.id/dok;pixabay.com oleh OpenClipart-Vectors)
Sebuah bendera Israel yang mempunyai filosofi mengenai cita-cita kekuasaan Israel yang meliputi Palestina, Sungai Nil hingga Sungai Eufrat (GENMUSLIM.id/dok;pixabay.com oleh OpenClipart-Vectors)
GENMUSLIM.id- Sejarah kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina seolah-olah tidak berhenti, dengan kata lain terus berlangsung, seolah-olah dunia bungkam melihat penindasan yang begitu agresif dilancarkan oleh Israel.
 
Dilansir dari Middle East Eye, baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 29 Agustus polisi perbatasan Israel menyerang pekerja Palestina di dekat persimpangan utara kota Qalqilya, di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, melukai puluhan bekerja, hal ini tentu menjadi laporan sejarah kelam Israel terhadap Palestina.
 
 
Dikutip dari Berbagai sumber pada Kamis, 31 Agustus 2023, Israel telah membunuh 172 warga Palestina, selama tahun 2023 saja, sebuah salah satu peristiwa yang sangat memilukan dalam sejarah umat manusia.
 
Palestina mempunyai penduduk heterogen, namun umat Islam di negeri tersebut adalah mayoritas, lalu diikuti Kristen.
 
Melihat kekrasan yang dilancarkan Israel terhadap Palestina seolah-olah tiada henti sebuah peristiwa yang memilukan sebagai sesama Muslim dan sesama manusia.
 
Namun di satu sisi juga memancing rasa penasaran kita mengenai terbentuknya sejarah terbentuknya Negara Israel.
 
Di dalam buku Kasus Israel Studi tentang Zionisme Politik, Roger Garaudy mengatakan, pada abad pertengahan, komunitas Yahudi tidak mendapatkan tempat di Eropa, mereka ditindas, diusir, dan dianggap benalu.
 
Ketika kekusaan Islam di Spanyol dihancurkan dan dikuasai oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella pada tahun 1492, praktis bangsa Yahudi melarikan diri dari negeri itu untuk menghindari pembersihan yang dilakukan Ferdinand dan Isabella di Spanyol.
 
 
Dalam sejarahnya di Spanyol, hanya peradaban Islam yang berhasil menegakkan toleransi.
 
Selain menghindari kekerasan di Spanyol oleh Ferdinand, Bangsa Yahudi juga berusaha menyelamatkan dari kekerasan yang dilancarkan pasukan Salib.
 
Karena ingatan mereka masih tertanam kuat mengenai peradaban mana yang bisa menampung dan toleran terhadap agama dan Bangsa Yahudi, maka sebagian besar di antara mereka memutuskan untuk bermigrasi di kawasan Turki Utsmani.
 
Kesultanan Turki Utsmani sendiri merupakan sebuah negara Islam yang dipimpin bukan dari kalangan Quraisy, melainkan sebuah bangsa yang memiliki akar di kawasan Asia Tengah maupun China sebelah Barat, yakni orang Turk.
 
Mereka memimpin peradaban Islam Sunni selaam kurang lebih 600 tahun lamanya, melalui masa gejolak, tenang dan kemajuan, hingga kemunduran.
 
Di dalam buku Gerakan Freemansonry, Sa’di Abu Habib mengatakan, di dalam internal Yahudi terdapat semacam gerakan politik yang disebut gerakan zionisme.
 
Seacara garis besar, gerakan zionisme ini bercita-cita untuk mendapatkan tanah air, yang dianggap oleh Yahudi sebagai ‘tanah yang dijanjikan.’
 
‘Tanah yang dijanjikan’ yang dimaksud ialah yang berada di wilayah Palestina.
 
Gerakan zionisme ini mempunyai akar historis, baik secara ideologis maupun politis pada gerakan-gerakan politik maupun keagamaan Yahudi yang pernah ada sebelumnya.
 
Gerakan tersebut diantaranya gerakan Makkabiy (586 SM-538 SM), dengan tujuan yang sama, yakni kembali ke Bukit Zion dan membangun Haykal Sulaiman.
 
 
Akan tetapi, zionisme sekarang bukan bermakna keagamaan lagi, melainkan dengan dalih politik untuk ‘memulangkan’ Bangsa Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali ke Palestina.
 
Realisasi dari tujuan Zionis politik itu diawali dengan Kongres Yahudi sedunia tahun 1897, yang dipimpin oleh Theodore Herzl di Bassel, Swiss.
 
Dalam kongres tersebut, Theodore Herzl mengumumkan bahwa Palestina akan dijadikan calon tanah air Bangsa Yahudi, sebab Theodore Herzl yakin bahwa tanah Palestina merupakan ‘tanah yang dijanjikan’ untuk Bangsa Yahudi, dan ini titik awal bencana besar itu dimulai.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X