Menghayati Konsep Kebahagiaan Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Sebuah Pengantar Singkat yang Mencerahkan

Photo Author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Gambar nasehat kebahagiaan yang mencerahkan dari Ibnu Qayyim Al Jauziyah ((Foto: GENMUSLIM.id/dok; Instagram almaghribworld))
Gambar nasehat kebahagiaan yang mencerahkan dari Ibnu Qayyim Al Jauziyah ((Foto: GENMUSLIM.id/dok; Instagram almaghribworld))

GENMUSLIM.id - Ibnu Qayyim Al Jauziyyah seorang ulama besar dalam sejarah Islam, yang telah banyak mencurahkan waktunya untuk ibadah dan terjun ke dalam lautan ilmu, hal tersebut bisa dibuktikan puluhan bahkan ratusan karya yang ditulis oleh beliau, dalam sekian banyak karyanya, nasehat-nasehat kebahagiaan yang mencerahkan menemukan relevansinya ketika manusia modern sangat kering spiritualitas.

Dalam perjalanan manusia, kehidupan ini memang dipenuhi lika liku kehidupan yang tak stabil, adakalanya kita merasakan kesedihan yang luar biasa, adakalanya pula kita merasakan kebahagiaan yang begitu mendalam dan mencerahkan.

Lantas, agar setiap langkah hidup kita selalu merasa diliputi rasa syukur dan kebahagiaan yang mencerahkan, bagaimana nasehat-nasehat mendalam dari Ibnu Qayyim Al Jauziyyah untuk umat Islam hari ini?

Baca Juga: Kisah Inspiratif Mushab bin Umair, Duta Islam Pertama: Pengorbanan dan Keberanian dalam Membela Islam

Dikutip dari republika, konsep kebahagiaan menurut Ibnu Qayyim ada tiga, yang pertama bersyukur atas nikmat Allah SWT, kedua bersabar atas musibah, dan ketiga dihindarkan dari segala maksiat.

Cara bersyukur pada Allah SWT ialah dengan mengingat segala kenikmatan yang telah dkasih oleh Allah SWT, dengan banyak-banyak mengucapkan alhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Selain bersyukur secara lisan, kita juga harus bersyukur dengan pembuktian perbuatan, dengan cara mempergunakan nikmat itu untuk menambah kedekatan kita pada Allah SWT.

Bersabar atas musibah artinya jangan terlalu dipikir bahwa itu bentuk kemurkaan Allah SWT kepada kita, namun barangkali juga tanda cintaNya kepada kita, yang sering lupa dan masih alpa dalam ketaatan, dan barangkali juga sebagai ujian untuk meningkatkan derajat keimanan seorang hamba.

Baca Juga: Membaca Pemikiran Filsafat Sejarah Menurut Karl Marx dan Ibnu Khaldun, Sebuah Pengantar Singkat

Makna sabar juga bisa dipahami bahwa segala pemberian yang Allah SWT kasih adalah yang terbaik bagi kita, meskipun terkadang merasa pahit dalam menerimanya, namun percayalah bahwa Allah SWT tahu yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan, sebab yang dibutuhkan berasal dari takaran yang tepat dariNya, sedangkan yang kita inginkan berawal dari nafsu kita.

Adapun maksud pokok kebahagiaan yang terakhir ialah setiap orang pasti pernah melakukan maksiat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ‘Setiap manusia pernah bersalah (berdosa), dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang memicunya.’ (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadits tersebut maksudnya jika setiap manusia pernah melakukan salah, maka cara yang tepat ialah keluar dari nyamannya kemaksiatan, dan bergegas meminta ampun kepada Allah SWT.

Baca Juga: Memiliki Anak dengan Hati yang Lembut adalah Sebuah Anugerah, Inilah Doa Untuk Melembutkan Hati Anak

Dikutip dari Muslim.or.id, kebahagiaan yang mencerahkan menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyyah bukanlah memiliki segala kesengan dunia, tetapi sebagaimana tertuang dalam Al Qur’an Surah An Nahl ayat 97:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X