37. “Wahai anakku, tiga hal yang membuat engkau dewasa: bermusyawarah dengan ahli nasehat, bertindak hati-hati terhadap orang yang dengki, dan mengakrabkan diri kepada setiap orang”.
38. “Wahai anakku, tertipulah orang yang mempercayai tiga hal :
- Orang yang menjadi saksi terhadap sesuatu yang tidak ia ketahui.
- Orang yang percaya terhadap orang yang tidak bisa dipercaya .
- Orang yang rakus terhadap sesuatu yang ingin diraih namun tanpa usaha”.
39. “Wahai anakku, hindarilah sifat dengki, sebab dengki itu merusak agama, melemahkan jiwa dan pasti akan berakhir dengan penyesalan”.
40. “Wahai anakku, apabila engkau bekerja pada seorang majikan, maka janganlah engkau mempergunjingkan ia kepada orang lain, sebab itu hanya akan membuat dia menjauhi engkau”.
41. “Wahai anakku, menyimpan rahasia itu berarti memelihara kehormatan”.
42. “Wahai anakku, apabila engkau ingin memiliki hikmah maka janganlah sampai dirimu dikuasai oleh wanita, sebab wanita itu merupakan suatu peperangan yang tidak mengenal perdamaian”.
43. “Wahai anakku, dunia ini ibarat sebuah lautan yang dalam, telah banyak orang yang hanyut didalamnya, maka jadikanlah iman sebagai kapalmu, taqwa sebagai isinya dan tawakal sebagai layarnya”.
44. “Wahai anakku, pilihlah pertemuan-pertemuan yang baik, apabila engkau melihat mereka yang dalam pertemuan menyebut asma Allah maka duduklah engkau bersama mereka. Sebab apabila engkau ahli ilmu niscaya ilmumu akan bermanfaat, apabila engkau orang bodoh niscaya mereka akan mengajarimu, dan apabila Allah menganugerahkan rahmat kepada mereka niscaya engkau akan mendapatkannya bersama mereka”.
45. “Wahai anakku, janganlah engkau belajar apa yang belum engkau ketahui sebelum engkau mengamalkan apa yang telah engkau ketahui”.
46. “Wahai anakku, biasakanlah mulutmu mengucapkan Allaahummaghfirlii, sebab Allah mempunyai waktu-waktu dimana doa seseorang tidak ditolak pada waktu tersebut”.
47. “Wahai anakku, hindarilah dirimu dari hutang, sebab hutang itu membuat seseorang hina disiang hari dan susah dimalam hari”.
48. “Wahai anakku, berhati-hatilah dengan perkataan yang keluar dari mulut sebab apabila engkau diam pasti selamat dan sebaiknya engkau berkata dengan perkataan yang bermanfaat”.