27. “Wahai anakku, barangsiapa yang mau melihat cacat dirinya sendiri niscaya ia akan terhindar dari melihat cacat orang lain, barang siapa menyembunyikan kesalahannya sendiri niscaya ia akan membesar-besarkan kesalahan orang lain”.
28. “Wahai anakku, malapetaka menurut agama ada lima macam:
- Raja yang merugikan rakyatnya.
- Lelaki yang dirugikan oleh istrinya.
- Banyaknya anggota keluarga tapi sedikit kekayaannya.
- Teman yang baik dihadapanmu dan merongrong dibelakangmu.
- Tetangga yang menyembunyikan kebaikan-kebaikanmu dan menyebarluaskan kejelekan-kejelekanmu”.
29. “Wahai anakku, barangsiapa berbuat jelek padamu, maka berbuat baiklah engkau kepadanya”.
30. “Wahai anakku, tanamlah pohon yang baik niscaya engkau akan memetik buah yang melimpah”.
31. “Wahai anakku, manusia itu dibagi menjadi tiga. Sepertiga untuk Allah, sepertiga untuk dirinya sendiri dan sepertiga untuk ulat. Adapun untuk Allah adalah jiwanya, untuk dirinya sendiri adalah ilmunya dan yang untuk ulat adalah tubuhnya”.
32. ”Wahai anakku, apabila perut terlalu kenyang dengan makanan niscaya matilah pikiran, bisulah hikmah dan malaslah anggota badan untuk melakukan ibadah”.
33. “Wahai anakku, barangsiapa berteman dengan orang yang jahat niscaya ia tidak akan terhindar dari kejahatannya”.
34. “Wahai anakku, barangsiapa yang tidak menguasai mulutnya niscaya ia akan menyesal”.
35. “Wahai anakku, jadilah engkau orang yang dapat dipercaya niscaya engkau menjadi kaya dan janganlah engkau menjadi orang yang khianat sebab engkau akan menjadi orang yang fakir”.
36. “Wahai anakku, sempurnanya kebajikan itu adalah menyegerakannya”.