Cerpen Misteri Seri Ali : Misteri Hutan Angker yang Bernyanyi Pilu (Part 1)

Photo Author
- Selasa, 5 September 2023 | 09:10 WIB
 Ilustrasi Cerpen Misteri Seri Ali - Deretan Hutan Bambu Angker yang bisa berbunyi terkena angin (GENMUSLIM.id/pexels.com/Brian)
Ilustrasi Cerpen Misteri Seri Ali - Deretan Hutan Bambu Angker yang bisa berbunyi terkena angin (GENMUSLIM.id/pexels.com/Brian)

 

Beliau meminta tolong Ali dan Salman untuk mencarinya ke hutan.

"Jangan lama-lama, ya! Cepatlah kembali sebelum maghrib!" himbau Bibi tegas.

Ali dan Salman pun berangkat ke arah hutan yang ditunjuk Bibi.

"Kakak, kenapa Bibi masih menggunakan kayu bakar, tidak menggunakan kompor gas?" tanya Salman malas masuk hutan.

Baca Juga: Cerpen Tema Psikologi dan Parenting: Ditto Mengejar Pujian dari Ayah Bunda

"Mungkin karena jauh dari pertokoan, jadi akan sulit kalau gasnya habis. Kamu kan lihat sendiri jarak rumah ke rumah saja bisa terhalang dua kebun yang cukup luas," jawab Ali.

Tiba-tiba mereka bertemu dengan seorang bapak-bapak.

"Siapa kalian? Mau apa kalian ke hutan? Sebentar lagi menjelang maghrib, tidak boleh ada yang ke sana! Hutan itu angker!" larang bapak-bapak itu.

"Kami disuruh Bibi Lastri istrinya Paman Abbas mencari kayu bakar, Pak!" jawab Ali menjelaskan.

Baca Juga: Bola Mata Warna Warni Wanita Muslimah Ternyata Berasal Dari Softlens, Bagaimana Hukumnya Dalam Islam?

"Oh, ponakannya Mbok Lastri. Carinya di sekitar sini saja, jangan terlalu masuk ke hutan, berbahaya. Penduduk sini tidak ada yang berani ke hutan sore-sore."

Bapak itu menoleh dulu ke kanan dan ke kiri, lalu merendahkan suaranya, "Di hutan ini suka ada makhluk yang bernyanyi pilu. Kayak yang sedih, pokoknya harus hati-hati. Bapak juga buru-buru mau pulang," kata bapak itu membuat Salman jadi makin merasa seram.

"Baik Pak, terima kasih," ucap Ali dengan sopan.

"Kak, gimana nih? Angker katanya," keluh Salman sambil bergidik dan memeluk tangan Ali erat-erat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X