“Baru take adegan 5 ya, padahal dah mau magrib” keluh Sanisan kepada Aini yang dijawab anggukan pasrah darinya.
“Btw, jadi mau pengabdian yang bayarannya bukan kayak pengabdian itu?”
“InsyaAllah iya. Doain ya, ibu juga semoga kasih izin”
“Ibu sama siapa kalau kamu pergi?”
“Kak Nina, kakak aku. Dia akhirnya mutusin pulang ke Indonesia, Karbala dengan sejuta hal bedanya membuat dia berpikir setiap harinya, harus ada jeda yang di lakukan buat narik napas sejenak. Dia kepikiran lama-lama di sana bisa-bisa dapet jodoh orang sana, akan sulit pulang. Katanya gitu hahahaha…”
“Ha, selain mendoakan, apa yang aku bisa Ai? Gak ada, jadi good luck ya di sana, jaga ibadah dan ruhiyah”
“Makasi tetangga surgaku, tapi memang itu yang dari awal aku pikiran. Meski setiap doa selalu sama minta supaya di mana pun berada selalu dimudahkan tholabul ilmy dan al-qur’an. Aamiin….”
“Aamiin….”
“Weekend ada kajian loh, kita udah lama banget gak si San gak kajian bareng. Ayolah ya, jangan sampe ada kerjaan weekend!” Aini memaksa dengan yakin hingga menyogok es krim, berulang kali sampai Sanisan mau dan membatalkan janjinya dengan seseorang yang Aini tidak ketahui.
Semenjak keputusan di hari itu, Sanisan memahami banyak orang yang memang dipertemukan bukan semata untuk disatukan.
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Anda dengan 5 Kebiasaan Sederhana yang bisa Menguatkan Disiplin Diri
Ada milyaran alasan satu insan bertemu insan lainnya, satu nama pun bisa mungkin berjodoh dengan beberapa, kembali kepada apa yang kita doakan dan usahakan, ranah hasil Allah yang memiliki.
Lima dari tujuh hari telah didedikasikan kepada dunia sebelum akhirnya yang terjadi adalah lelah, weekend dengan kesendirian adalah kegiatan bagus untuk tidur seharian.