GENMUSLIM.id - Sudah tiga hari ini aku mengurung diri di dalam kamar sejak kamu memutuskan pergi. Membaca ulang buku-buku yang lama. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan selain membaca buku sambil menahan luka yang semakin hari menganga.
Meski luka ini tak berujung, aku tetap menikmati hari dengan membaca buku. Aku bosan karena, toh, kisahnya tetap sama tidak ada yang berubah. Alurnya tetap sama. Tokohnya tetap sama. Begitu juga ending-nya tetap sama.
Kalau seandainya kisah kita seperti buku cerita-cerita yang tidak bisa diubah ending ceritanya barangkali aku tidak akan mengalami luka dan sesedih ini. Sebab aku sudah tahu akhir dari kisah kita.
Baca Juga: Cerpen Islam: Ketulusan di Tengah Kehancuran Kiamat Sugra dalam Bencana Tsunami
Tetapi, kisah kita bukan buku cerita yang sudah dibukukan dan dicetak lalu disebarkan. Kisah kita serupa misteri yang masih menggantung tanpa tahu bagaimana kelanjutannya.
Setelah beberapa hari kebosanan dan kesedihan itu tak kunjung reda. Aku memutuskan menginstal aplikasi Shopee. Kata temanku, aku bisa membeli buku sepuasnya lewat Shopee tetapi tetap saja mahal karena dibebani biaya ongkir. Tapi itu tak meredakan penyakit membeli buku di dalam diriku.
Aku membeli buku karya milik Triskaidekaman berjudul, Cara Terampuh Membasmi Nyamuk. Ini bukan buku tips dan trik sebagaimana yang banyak berseliweran di toko-toko buku di Mataram. Ini buku cerita atau novel dengan judul nyeleneh.
Oh, ya kenapa aku membeli buku ini, karena aku pernah membaca kutipan yang kukira menggambarkan betapa komplek dan getirnya menjadi dewasa: “Rupanya, beginilah masa dewasa. Tidak perlu cepat-cepat dikejar, karena isinya kebanyakan penderitaan”.
Baca Juga: Puisi: Aksara Sendu, Bercerita Tentang Harapan Seseorang Yang Telah Lama Disimpan Dengan Sia-Sia
Sungguh aku sangat menyukai kutipan ini. Bagaimana tidak, menjadi dewasa tak seperti yang kita bayangkan kala masih bocah dulu. Ternyata menjadi dewasa adalah rentetan penderitaan demi penderitaan yang tidak ada ujungnya.
Ada tiga buku yang aku beli, tetapi lain kali saja aku ceritakan. Aku hanya ingin menanyai kabarmu. Bagaimana hari-harimu? Bagaimana kerjaanmu? Bagaimana keadaan hatimu? Apakah pernah terbesit sosokku dalam benakmu? Maaf, aku tidak bermaksud lancang menanyakan hal yang aku kira membuatmu bosan dan muak. Maaf sekali lagi.
(****)
Hari ini, aku makan ikan Nila goreng dengan sambal, ada juga kerupuk kulit dan sayur bening yang amat lezat. Perpaduan ini membuatku lahap.
Tidak seperti biasanya, aku yang dulu tidak terlalu suka makan banyak, kini seperti dirasuki sosok Luffy tokoh utama dalam serial One Piece kalau makan begitu rakus. Tandas tak bersisa sama sekali.