“Apakah syaratnya aku harus bertemu ustadz?”
Baca Juga: Menyusul Jakarta, Inilah 10 Kota dengan Tingkat Polusi Udara Paling Tidak Sehat di Indonesia
“Tidak. Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani syarat menjadi mualaf yaitu mengucap dua kalimat syahadat, mandi wajib, dan mengerjakan sholat lima waktu dan kewajiban lainnya”
“Lalu untuk apa aku menemui ustadz?”
“Aku mau kamu dituntun dengan orang yang tepat makanya aku membawamu kepada ustadz. Aku cukup menjadi saksi bahwa kita akan seiman”
Sepulang dari jeju mereka langsung menemui seorang ustadz di negeri gingseng tersebut. Fathiya memperkenalkan Dae-Eun pada ustadz Ali dan menjelaskan tujuan kedatangan mereka. Ustadz Ali tersenyum pada Dae-Eun kemudian Dae-Eun diajak menuju masjid.
Baca Juga: Materi Kesepadanan Dalam Penerjemahan: Jenis Padanan yang Biasa Digunakan Dalam Menerjemahkan
“Alhamdulillah, bertambah lagi saudara muslim kita. Semoga tetap istiqomah, aamiin”
Satu tahun berlalu, Fathiya menyelesaikan studinya. Dia akan segera kembali ke negeri tercinta, indonesia.
“Dae-Eun? Apa kamu senggang besok? Aku ingin berkeliling jeju lagi denganmu”. Dae-Eun mengangguk. Mereka akhirnya sepakat akan mengunjungi jeju pada hari minggu.
“Apa kamu akan kembali ke indonesia?”
Baca Juga: Viral Panglima Pajaji Tantang Panglima Jilah Buntut Pelaporan Rocky Gerung Soal Penghinaan Jokowi
“Tentu saja. Aku punya keluarga disana. Apa kamu mau mengunjungi indonesia?”
“Kapan kamu pulang?”
“Besok siang penerbanganku ke indonesia” Dae-Eun terkejut.