“Tentu saja.”
“Kamu Fathiya, ya?”
Fathiya menoleh pada laki-laki tersebut. “Kamu mengenalku?” laki-laki tersebut mengangguk.
“Aku seperti tidak asing denganmu, apa kita satu kelas?” laki-laki tersebut kembali mengangguk.
Fathiya sempat terkejut lalu tertawa. Bagaimana bisa dia tidak mengenali teman sekelasnya sendiri?
“Aku Dae-Eun” sebuah uluran tangan menyambut Fathiya tapi ditolak dengan sopan. Dae-Eun mengangguk paham.
“Sudah pernah mengunjungi jeju?”
Baca Juga: Muslimah Ayo Berbenah! Intip Kiat untuk Mencapai Keseimbangan Hidup untuk Dunia dan Akhirat
Fathiya menggelengkan kepala, “Belum sempat dan belum ada partner, haha”.
“Mau pergi denganku?”
“Tawaran yang menarik. Tentu saja aku mau”
Minggu pagi keduanya sudah membuat janji temu. Dae-Eun sudah berada di sebuah taman menunggu kedatangan Fathiya. Lima menit kemudian Fathiya tiba dan segera pergi ke pulau jeju.
“Fathiya?”
“Apa boleh aku minta pada tuhan supaya kita berjodoh?”