GENMUSLIM.id- Banyak pakar yang telah mengungkapkan pendapat mengenai padanan bahasa dalam penerjemahan.
Padanan makna menjadi hal penting dalam penerjemahan karena penerjemahan bahasa selalu melibatkan pencarian padanan untuk menghasilkan terjemahan yang baik.
Di antara terjemahan yang baik adalah mendapat kata yang paling dekat dengan padanan bahasa sumber.
Oleh Nida dalam Bassnett 1991: 26, padanan dibagi menjadi dua (2), yaitu padanan formal dan padanan dinamik.
Padanan formal lebih memusatkan perhatiannya pada pesan baik dalam bentuk maupun isinya.
Sementara itu, padanan dinamik merupakan padanan pesan dalam bahasa sumber yang dinyatakan dalam bahasa sasaran secara wajar atau alami.
Istilah lain dari padanan dinamik adalah padanan yang lebih menekankan pada pencapaian efek yang sama antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Padanan dinamik lebih dipilih dalam penerjemahan yang efektif, karena lebih mempertimbangkan konteks situasi.
Baca Juga: Menghidupkan Kembali Romansa: Pentingnya Quality Time dengan Pasangan Melalui Makan Berdua
Pakar lain yaitu Baker meninjau konsep padanan dalam beberapa tataran yang berbeda, seperti tataran kata, tataran di atas kata, tataran gramatikal, tataran tekstual, dan tataran pragmatik.
Baker mendefinisikan konsep padanan dalam buku In Other Words, sebagai berikut:
a.Padanan pada tataran kata sebagai “The smallest unit which we would expect to process individual meaning is the word” (1992: 11).
Padanan tataran kata dapat dilihat dari susunan kata itu sendiri.