GENMUSLIM.id - Sebagai Bentuk Protes Terhadap Kebijakan Kenaikan Tunjangan TPP yang Tidak Adil, Sekolah ditutup
Kebijakan kenaikan Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang tidak mengakomodasi hak guru di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, telah memicu aksi mogok massal oleh hampir seluruh guru di wilayah tersebut.
Aksi protes ini melibatkan sekolah-sekolah di seluruh Kabupaten Mahulu, yang mengakibatkan terhentinya kegiatan belajar mengajar.
Aksi mogok ini merupakan respons atas ketidakadilan dalam penerapan kenaikan TPP yang dianggap tidak adil oleh para guru.
Dikutip GENMUSLIM dari Instagram @kubar24jam pada Selasa, 18 Februari 2025, Margaretha Ulan, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mahakam Ulu, menjelaskan bahwa aksi ini dipicu oleh kebijakan kenaikan tunjangan yang tidak merata.
Dalam draft yang dibahas, para guru Pegawai Tidak Tetap (PTT) tidak mendapatkan kenaikan TPP, sementara ASN lainnya mendapatkan tambahan penghasilan tersebut. Margaretha menegaskan bahwa hal ini menciptakan ketidakadilan yang harus segera diperbaiki.
"Kami sudah menyampaikan aspirasi sejak Maret 2024, tetapi hingga kini belum ada respon yang memadai dari pemerintah daerah," ujar Margaretha pada Selasa, 11 februari 2025.
Aksi mogok ini bukan tanpa alasan, karena para guru merasa bahwa suara mereka tidak didengarkan.
Rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar beberapa waktu lalu hanya menghasilkan kesimpulan bahwa kebijakan tersebut sudah menjadi usulan anggaran untuk tahun 2025, tanpa adanya perubahan signifikan bagi nasib para guru.
“Kami hanya ingin keadilan. Jika ASN lainnya mendapat kenaikan, kenapa kami para guru tidak diperlakukan sama?” tegas Margaretha.
Akibat dari aksi mogok ini, proses belajar mengajar di Kabupaten Mahakam Ulu terhenti total.
Kepala SDN 001 Ujoh Bilang, Florentina, mengungkapkan dampak langsung dari penutupan sekolah yang disebabkan oleh aksi mogok ini.