GENMUSLIM.id - Akhir-akhir ini istilah flexing ramai menjadi tren di kalangan pengguna sosial media yang tanpa disadari memberikan pengaruh bagi kesehatan mental.
Flexing adalah sebuah perilaku pamer kekayaan, prestasi atau kemampuan seseorang di media sosial, walaupun kerap dilakukan untuk menunjukan pencapaian namun perilaku ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Seseorang yang melakukan flexing di media sosial umumnya bertujuan untuk mendapatkan validasi atau pengakuan dari orang lain dan jika dilakukan terus menerus akan menimbulkan masalah kesehatan mental.
Dilansir GENMUSLIM dari berbagai sumber pada Senin 4 September 2023, berikut dampak flexing bagi kesehatan mental:
- Memicu perasaan tidak percaya diri
Perilaku flexing yang dilakukan orang lain akan memicu perasaan tidak aman dan merasa kurang percaya diri karena tidak mampu seperti orang lain, hingga akhirnya menimbulkan perasaan sedih, rendah diri dan stress.
- Memperburuk kecemasan sosial
Flexing dengan pamer kekayaan akan memperburuk kecemasan sosial, sebab akan semakin besar tekanan untuk memposting tentang pencapaian untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan orang lain, hingga akan muncul kecemasan yang mendorong untuk melakukan hal-hal tidak baik.
- Meningkatkan risiko depresi
Perilaku flexing akan terus meningkatkan perasaan cemas dan perasaan tidak pernah cukup yang membuat pelakunya merasa kesepian dan tertekan.
Baca Juga: Tampil Cantik Bonus Kebahagian: Mengulik 5 Manfaat Skin Care Routine bagi Kesehatan Mental
- Menyebabkan ketidakbahagiaan
Walaupun dengan flexing seolah-olah menunjukan sebuah kebahagiaan namun seiring waktu suasana hati akan buruk sebab akan selalu ada perasaan tidak puas.
- Mengganggu produktivitas dan konsentrasi
Intensitas yang tinggi dalam bermedia sosial akan mengganggu fokus dan kesulitan berkonsentrasi terhadap aktivitas serta akan mengurangi produktivitas.
Menyikapi perilaku flexing di media sosial dapat dilakukan dengan cara berikut ini :