GENMUSLIM.id - Ramadhan akan segera tiba, hanya 2 hari lagi kita akan dihadapkan dengan bulan penuh berkah.
Maka biasanya pada saat menjelang Ramadhan, ada hal-hal tertentu untuk menyambut bulan istimewa ini.
Tradisi-tradisi menjelang Ramadhan semata-mata adalah untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Tradisi bermaaf-maafan menjelang Ramadhan adalah untuk kita bersiap-siap beribadah dengan khusyu tanpa adanya rasa marah, atau rasa sakit hati kepada orang.
Tradisi ziarah kubur menjelang ramadhan hal tersebut semata-mata untuk mengingatkan kita dengan kematian, namun tidak hanya pada saat menjelang ramadhan saja ziarah kubur dapat dilakukan. Mau waktu kapan pun kita dapat berziarah kubur.
Baca Juga: Kamu Sudah Tahu Belum? Ini 4 Kemuliaan Bulan Ramadhan yang Disebutkan Oleh Nabi Muhammad SAW
Maka munggahan dan makna dari munggahan mari kita simak asal usul tradisi munggahan menjelang Ramadhan.
Dikutip oleh Genmuslim.id dari Jurnal Perkembangan Tradisi Keagamaan Munggahan, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung pada hari Sabtu, 9 Maret 2024.
Asal Usul Tradisi Munggahan ini berasal dari Jawa Barat khususnya dari kota Bandung. Munggahan berasal dari kata munggah dan diperkecil lagi berasal dari kata unggah yang berarti naik atau meningkatkan.
Jadi arti kata munggahan adalah suatu perubahan atau sesuatu yang meningkatkan rasa ketaqwaan dari yang kurang taat menjadi lebih taat.
Maka dapat dilihat perubahan yang nyata yaitu pada saat kadar iman yang sedang turun.
Maka dengan datangnya bulan Ramadhan harus kembali ditingkatkan lagi, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya kita dipaksa untuk taat dengan hati yang ikhlas.
Untuk suku sunda yang beragama Islam, tradisi munggahan ini adalah suatu penghormatan untuk para leluhur yaitu dimana kita mengirimkan doa-doa untuk orang-orang yang sudah mendahului kita.