Pada masa kekaisaran Zhu di pada abad ke-15, China mulai melakukan ekspedisi untuk bisa membangun diplomatik dengan bangsa lain.
Kaisar Zhu di menunjuk Cheng Ho sebagai orang kepercayaannya untuk menjadi laksamana yang memimpin ekspedisi ke samudra Barat / Samudra Hindia.
Ekspedisi kali ini kaisar Zhu di membuat kapal yang lebih besar dari sebelumnya dan akan dinahkodai oleh Laksamana Cheng Ho.
Kapal tersebut memiliki panjang 139 meter dan lebar 62 meter kemudian dinamai kapal pusaka.
Selain itu armada mereka juga dilengkapi dengan kapal-kapal pembawa hadiah / oleh-oleh untuk negara yang akan mereka singgahi.
Dalam ekspedisi persahabatan ini diperkirakan ada sekitar 27 ribu orang dari berbagai macam profesi.
Mereka memulai ekspedisinya pada tanggal 11 Juli 1405, Dalam ekspedisi itu Laksamana Cheng Ho memilih rute Champa Vietnam, Jawa, Palembang, NTT, Maluku, Sumatra, Aceh, Sri Lanka, dan India.
Selama ekspedisinya Cheng Ho sudah menghabiskan waktu menjelajah selama 28 tahun, selama itu pula Cheng Ho tetap menjalankan ibadahnya sebagai muslim.
Selain menjalankan ibadah wajib yaitu sholat 5 waktu, dan sholat jum’at ia juga melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Dalam beberapa sumber menjelaskan jika anak buah Cheng Ho tidak melihat laksamana Cheng Ho makan atau minum pada siang hari dan baru terlihat makan dan minum pada malam hari, diketahui bahwa saat itu bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.
Selain untuk urusan diplomatik, dalam ekspedisi ini Cheng Ho juga sebagai tokoh penyebar Islam.
Cheng Ho menjadi penyebar tokoh islam di Nusantara.
Selama ia berlabuh di Nusantara ia mengajak orang-orang untuk masuk Islam tanpa memaksa.