Ketika Suhrawardi dihukum mati oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi, Imam Fakhruddin Ar Razi mendengar kabar tersebut.
Ketika ada murid Suhrawardi yang memberikan karya Suhrawardi kepada Imam Fakhruddin Ar Razi, ia mencium karya Suhrawardi dan menangis mengenang teman sekolahnya yang mempunyai takdir hidup berbeda dengan dirinya.
Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya dengan baik, Suhrawardi tertarik pada sufisme.
Karena ketertarikannya pada sufisme sangat luar biasa, Suhrawardi pergi ke Persia untuk menemui salah satu guru sufi.
Saat tenggelam pada lautan sufisme, Suhrawardi sangat menikmati kehidupan yang dipenuhi ibadah dan dzikir, sebuah fase hidup yang dimata Suhrawardi penuh ketenangan hidup.
Agar ketenangan hidup dengan lelaku sufisme ini juga dinikmati oleh masyarakat luas, Suhrawardi pergi ke Anatolia dan bertemu dengan salah satu putra Shalahuddin Al Ayyubi, yakni Malik Dhahir.
Malik Dhahir yang tertarik pada sufisme, mengundang Suhrawardi untuk tinggal di Allepo.
Suhrawardi yang mendapat tawaran tersebut menerima tawaran dari Malik Dhahir.
Baca Juga: Unik, Otentik dan Sedap di Mulut, Yuk Cobain Wisata Kuliner Khas yang Ada di Sulawesi Utara!
Namun, beberapa ahli hukum atau qadhi yang pernah berdiskusi dengan Suhrawardi mengenai ide-ide metafisika dan lelaku spiritualnya, menilai ada kesalahan fatal dalam gagasan Suhrawardi, yang membuat Suhrawardi dimasukkan dipenjara hingga wafat pada usia 38 tahun.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.