Sebaliknya, mencela atau merendahkan pendapat orang lain hanya akan memperuncing perbedaan dan menimbulkan permusuhan.
Karena itu, Ustadz Adi mengajak umat untuk tidak memperdebatkan perbedaan di media sosial, tetapi mengedepankan dialog yang santun dan saling tukar pikiran.
"Lebih baik kita duduk bersama, buka kitabnya, bahas referensinya, dan saling menghormati pendapat. Jangan malah memperdebatkannya di media sosial," tegas beliau.
Selain itu, Ustadz Adi juga mengingatkan pentingnya menjaga akhlak dalam bersikap, terutama saat menghadapi kritik atau celaan dari orang lain.
Menurutnya, seorang Muslim harus tetap menunjukkan akhlak yang mulia, meskipun dicela atau difitnah oleh orang lain.
"Kalau orang mencela saya, tidak apa-apa. Kita doakan saja. Yang penting, kita tetap menunjukkan akhlak yang baik," ujar beliau dengan lembut.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi juga menekankan bahwa tidak ada gunanya mempermasalahkan perbedaan pandangan di antara umat jika itu hanya menyebabkan perpecahan.
Beliau mengajak untuk tetap bersatu dalam hal-hal yang pokok, sementara dalam hal yang bisa diperdebatkan,
Disarankan untuk saling menghormati dan tidak menjadikan perbedaan sebagai penghalang untuk menjaga silaturahmi.
"Beda pendapat boleh, tapi jangan sampai menghalangi kita untuk minum teh bersama," ungkap beliau dengan penuh kebijaksanaan.
Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan dalam kehidupan beragama.
Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana, terbuka terhadap perbedaan, dan selalu menjaga akhlak mulia dalam setiap tindakan.
Hanya dengan sikap seperti inilah umat dapat hidup damai, bersatu, dan saling menguatkan satu sama lain di bawah naungan ajaran Islam. ***