Istri Nabi Adam yang Pertama Bukan Siti Hawa? Menguak Kebohongan Kisah Israiliyat yang Tidak Berdasar

Photo Author
- Sabtu, 31 Agustus 2024 | 18:42 WIB
Kisah Lilith, Istri Pertama Nabi Adam yang Menjadi Kedustaan Cerita Israiliyat  ((foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Jazirah Ilmu))
Kisah Lilith, Istri Pertama Nabi Adam yang Menjadi Kedustaan Cerita Israiliyat ((foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Jazirah Ilmu))

Dalam Islam, Siti Hawa diciptakan untuk menjadi pendamping yang setara bagi Adam, dan mereka bersama-sama menghadapi ujian di surga sebelum akhirnya turun ke bumi. 

Konteks ini menunjukkan bahwa dalam Islam, tidak ada konflik yang dihadapi oleh Adam dan Hawa seperti yang diceritakan dalam mitos Lilith.

Meski demikian, kisah Lilith memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai tradisi dan interpretasi budaya. 

Baca Juga: Laki-Laki Harus Tahu! Lebih Utama Mana Antara Memanjangkan Khutbah Atau Sholat Jumat? Simak Pembahasanya

Dalam tradisi Yahudi dan Kristen awal, Lilith sering kali dianggap sebagai simbol pemberontakan terhadap dominasi patriarki. 

Di dalam Kabalah, Lilith digambarkan sebagai figur feminim yang gelap, sering kali dipasangkan dengan Samael, malaikat yang jatuh. 

Sedangkan dalam tradisi Kristen awal, Lilith atau figur yang mirip dengannya sering dikaitkan dengan kebijaksanaan Ilahi yang jatuh.

Dalam konteks modern, Lilith sering diinterpretasikan ulang oleh beberapa feminis sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan dan ketidaksetaraan gender. 

Lilith dianggap sebagai figur yang menolak penindasan dan melawan norma-norma patriarki, sementara dalam tradisi folklor, ia tetap dianggap sebagai makhluk yang menakutkan, sering dikaitkan dengan mimpi buruk dan bahaya.

Penting untuk dicatat bahwa dalam Islam, cerita Lilith dianggap sebagai israiliyat, yaitu narasi yang berasal dari tradisi Yahudi atau Kristen tanpa dasar yang kuat dalam ajaran Islam. 

Ulama Islam umumnya berhati-hati terhadap cerita-cerita seperti ini dan menganjurkan agar umat Islam merujuk pada sumber utama ajaran, yaitu Alqur'an dan hadis sahih.

Kisah Lilith dan pandangannya dalam konteks modern mengingatkan kita akan kompleksitas pemahaman tentang gender, kekuasaan, dan hubungan antara manusia dengan yang Ilahi. 

Baca Juga: Terkuak, Ternyata Sayidah Fatimah Bukan Tercipta Dari Tanah, Simak Kisah Putri Kesayangan Rasulullah berikut!

Meskipun tidak ada dalam ajaran Islam, studi tentang Lilith menawarkan wawasan mengenai bagaimana narasi kuno dapat mempengaruhi pandangan kita tentang kesetaraan dan keadilan gender. 

Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat mengapresiasi nilai-nilai universal dalam Islam tentang kesetaraan, hak dan kewajiban, serta penghargaan terhadap wanita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Youtube Jazirah Ilmu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X