اِذْ تَبَرَّاَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا وَرَاَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْاَسْبَابُ (166) وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْۗ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّاۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْۗ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنَ النَّارِ (167)
“(166) Yaitu ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti,
Saat mereka (orang-orang yang diikuti) melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus.
(167) Orang-orang yang mengikuti berkata, “Andaikan saja kami mendapat kesempatan kembali (ke dunia),
Tentu kami akan berlepas tangan dari mereka sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.”
Baca Juga: Jurusan Teknik Jadi Ustadz, Bolehkah? Begini Perjalanan Menuntut Ilmu Ustadz Muflih Safitra
Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatan mereka sebagai penyesalan bagi mereka. Mereka sungguh tidak akan keluar dari neraka.”
Dalam surat Al-Ahzab ayat 67-68, Allah juga menegaskan bahwa orang-orang yang mengikuti pemimpin yang menyesatkan akan mendapatkan hukuman yang lebih berat.
رَبَّنَآ ءَاتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ ٱلْعَذَابِ وَٱلْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
"Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar" (QS. Al Ahzab : 68)
Ini adalah peringatan bagi kita semua untuk tidak terjebak dalam amalan taklid yang tidak memiliki dasar yang kuat dalam agama.
Penting untuk diingat bahwa Islam mengajarkan agar kita mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman utama dalam beribadah.
Jika ada keraguan tentang bacaan niat atau praktik ibadah lainnya, sebaiknya kita menanyakannya kepada ahli ilmu,
Yang memahami Al-Qur'an dan Sunnah dengan benar, bukan hanya mengikuti tradisi tanpa dasar.