GENMUSLIM.id-Ulama berbeda pendapat dalam menanggapi hadis Nabi: salah satu kedua orang tua ratu Balqis adalah bangsa Jin.
Sehingga karena perbedaan pendapat tersebut, terjadilah kisah orang tua ratu Balqis dalam beragam versi.
Jadi, bagaimana menurut pendapat ulama tentang ibunda ratu Balqis yang merupakan sosok jin? Simak selengkapnya di sini.
Dikutip dari kanal YouTube @doyancerita oleh GENMUSLIM pada Sabtu, 20 Juli 2024, bahwa terjadi perbedaan ulama dalam merespon hadis Nabi: salah satu kedua orang tua ratu Balqis adalah bangsa Jin
Sebagian ulama berpendapat bahwa ibunda ratu Balqis adalah keturunan jin, hal ini disampaikan melalui kisah orang tua ratu Balqis dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya tafsir al-Qurthubi, al-Lubab dan Faidhul Qadir.
Dalam kitab tersebut diceritakan bahwa ibunda ratu Balqis adalah seorang wanita keturunan bangsa jin, namun kisahnya dikemas berbeda.
Namun, dari kalangan ulama yang lain disebutkan bahwa ratu Balqis memanglah manusia seutuhnya. Hal ini terlihat dalam pendapat mereka yang menolak bahwa manusia bisa menikah dengan jin.
Al-Alusi dalam Ruhul Maani menyimpulkan hadis yang menceritakan salah satu orang tua ratu Balqis adalah jin merupakan hadis dha’if atau lemah dan cerita seputar pernikahan mereka hanyalah legenda yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an maupun hadis shahih.
Tidak hanya itu, ulama asal Irak, Al-Qurtubi dan Ibnu Katsir dalam tafsirnya juga menyatakan bahwa hadis tentang orang tua ratu Balqis adalah jin termasuk hadis dha’if atau lemah.
Selanjutnya, Muhammad Amin bin Muhammad asy-Syanqithi dalam Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an juga menyimpulkan secara lahiriyah hadis tentang orang tua ratu Balqis adalah hadits dhaif, begitu pula atsar yang menjelaskan sejarah mereka berdua tidak memiliki dasar yang bisa dipercaya.
Bahkan pengarang kitab tafsir an-Nukat wa al-‘Uyun, Muhammad bin Habib Al-Mawardi menentang tentang pernikahan manusia dengan bangsa jin.
Ia menilai hal itu sebagai suatu yang tidak rasional, karena mereka berasal dari jenis yang berbeda sehingga memiliki tabiat yang berbeda pula.