GENMUSLIM.id – Ajaran Islam sangat mengatur semua aspek kehidupan manusia. Adab tidur adalah salah satu aspek yang tak lepas dari ajaran Islam.
Tidur merupakan nikmat dari Allah yang dibutuhkan setiap manusia. Bagaimana tidak, karena tidur dapat memulihkan kembali tubuh yang sudah lelah akibat seharian beraktivitas.
Hal itu senada dengan firman Allah SWT dalam surat An-Naba’, ayat 9, “Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat.”
Hukum asal tidur adalah mubah. Artinya, jika dikerjakan tidak mendapatkan pahala dan jika tidak dikerjakan tidak menimbulkan dosa.
Namun, hukum tidur bisa berubah sesuai tujuan dan niat seseorang yang melakukannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “sesungguhnya amal itu tergantung niat,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tidur bisa menjadi haram apabila diniatkan untuk istirahat agar tubuh kembali bugar dalam menjalankan maksiat setelah bangun.
Sebaliknya, tidur bisa sunah dan bernilai ibadah apabila diniatkan menyegarkan kembali tubuh agar mudah bangun di tengah malam dan melaksanakan sholat tahajud.
Selain niat, adab tidur yang baik juga bisa menghasilkan nilai ibadah bagi orang yang melaksanakannya.
Hal itu karena adab bisa bernilai lebih berat dibanding ibadah biasa ketika ditimbang di hari kiamat nanti.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang lebih berat timbangannya di hari kiamat daripada adab yang baik," (HR. Abu Daud dan Al-Tirmidzi).
Oleh karena itu, Imam Al Ghazali menganjurkan empat adab tidur yang baik dalam salah satu risalahnya yang berjudul al-adab fi al-din sebagai berikut.