“Ada banyak orang-orang yang berteriak, mari bertoleransi”.
“Namun, ketika melihat salah satu saudara yang masih mendengarkan musik, Anda tidak bisa terima”, ucap Kadam Sidik saat menjelaskan mengenai respon dari kasus hukum musik.
Kadam Sidik pun selain bercerita mengenai pengalaman spiritual pribadinya dengan keluarga dan guru-gurunya.
Ia pun memberikan penegasan kepada masyarakat Indonesia yang masih suka berdebat akan hal-hal yang seharusnya tidak usah didebatkan.
Sehingga dalam hal ini, Kadam Sidik memberikan sebuah pesan kepada para masyarakat, baik yang masih mendengarkan musik ataupun yang meninggalkan musik.
“Jadi, ada beberapa cara yang bisa jauh lebih menyenangkan, agar kita bisa hidup rukun dan damai”.
“Bagi teman-teman yang masih mendengarkan musik, dan menganggap bahwa musik itu boleh, mari kita bertoleransi terhadap mereka-mereka yang mengharamkan musik”.
“Dengan cara, apabila Anda berteman dengan orang yang mengharamkan musik, maka jangan mendengarkan musik apabila sedang berdua dengannya”.
Baca Juga: Hukum Menikah Bagi Laki-laki Bisa Wajib atau Dilarang, Kadam Sidik Ungkap Dinamisnya Hukum Islam!
“Dan bagi teman-teman yang mengharamkan music, kalau misal bertemu dengan orang yang masih dengerin musik”.
“Ya jangan dicaci maki, nggak usah dikata-katain, nggak usah dihakimi dengan berbagai macam penghakiman, dan selalu doakan mereka agar selalu berada di dalam kebaikan”, sambungnya.
Maka dengan itu, apabila masyarakat Indonesia khususnya umat muslim bisa saling menghargai perbedaan, maka Indonesia ini akan rukun dan damai.***
