Seperti Apa Idul Fitri dan Idul Adha pada Masa Jahiliyah? Ternyata Berbeda, Simak Kisahnya

Photo Author
- Jumat, 5 April 2024 | 12:32 WIB
Idul Fitri pada zaman jahiliyah, apa yang dilakukan? (Genmuslim.id/dok : Screenshoot Youtube Berbagi Kisah)
Idul Fitri pada zaman jahiliyah, apa yang dilakukan? (Genmuslim.id/dok : Screenshoot Youtube Berbagi Kisah)

GENMUSLIM.id – Hari raya idul fitri dan idul Adha ternyata berbeda pada zaman jahiliyah.

Jauh sebelumnya, orang Arab Jahiliyah atau kita menyebutnya dengan kaum kafir telah memiliki 2 hari raya pada setiap tahunnya.

Yaitu hari raya Nairuz dan Mihrajan

Baca Juga: AKSI Asia 2024: Rifai Singgung Kasus Korupsi Harvey Moeis, Perumpamaannya Nggak Kalah Unik dari Buatan Netizen

Penentuan nya berdasarkan tanggalan masehi, Nairuz adalah perayaan tahun baru sementara Mihrajan dilakukan 6 bulan setelahnya.

Pada hari tersebut, mereka akan mengadakan pesta besar-besaran. Hal yang dilakukan adalah bersenang-senang, seperti mabuk dan menari-nari.

Baca Juga: Tidak Membayar Zakat Fitrah Bertahun-tahun? Lalu Bagaimana Hitungannya Sekarang? Muslim Wajib Tahu

Tradisi tersebut merupakan turunan dari zaman Persia Kuno. Kemudian saat Rasulullah SAW hadir, hari tersebut diganti dengan hari Idul Fitri dan Idul Adha.

Anas bin Malik ra berkata, "Dulu orang Jahiliyyah memiliki dua hari di setiap tahunnya yang mereka terbiasa bersenang-senang waktu itu. Kemudian nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tiba di kota Madinah dan bersabda, 'Dahulu kalian memiliki dua hari untuk bersenang-senang pada waktu itu, kini Allah telah menggantikan buat kalian dua hari besar yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.' (HR Abu Dawud & an Nasa'i)

Idul fitri dimulai pada tahun ke-2 Hijriyah. Bertepatan dengan kemenangan pasukan umat Islam saat perang di bulan Ramadhan, yaitu Perang Badar.

Baca Juga: Apakah Ibu yang Mengandung Harus Membayar Zakat Fitrah Atas Janinnya? Berikut Penjelasannya

Sehingga Idul Fitri mengandung sejarah kemenangan dan perjuangan dalam peperangan Badar dan mengandung kemenangan atas umat muslim setelah berhasil berpuasa selama 1 bulan lamanya di bulan Ramadhan.

Rasulullah juga bersabda, "Sesungguhnya Iblis laknat menjerit setiap hari raya. Kemudian keluarganya berkumpul kepadanya dan bertanya, 'Wahai Tuan Kami, siapakah yang membuat tuhan murka, sungguh akan kami pecahkan dia.'

"Kemudian Iblis menjawab, 'tidak apa-apa. Tetapi Allah benar-benar telah mengampuni umat ini pada hari ini. Maka kalian semua harus membuat mereka sibuk dengan kelezatan-kelezatan, keinginan, nafsu dan meminum arak, sehingga Allah akan marah terhadap mereka.”

Baca Juga: Mohammed Karsou: Sandera dari Palestina yang Dibebaskan di Nablus Setelah Menghabiskan 20 Tahun di Penjara Israel

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mawar Apriliyani

Sumber: Youtube @Berbagikisahislami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X