GENMUSLIM.id - Mengenai ganjaran bagi mereka yang tidak melunasi hutang di dunia menjadi sorotan utama dalam ajaran agama Islam.
Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya menyatakan bahwa pahala dari amalan seseorang akan diberikan kepada pemberi hutang jika hutang tersebut tidak diselesaikan.
Akibat dari tidak melunasi hutang di dunia tidak hanya terbatas pada kehidupan dunia, tetapi juga berdampak pada nasib seseorang di akhirat.
Sebagaimana hadis tersebut, nasib seseorang yang meninggal dengan meninggalkan hutang adalah tidak pasti, tidak termasuk di antara penghuni surga atau neraka.
Para ulama menjelaskan bahwa seseorang yang meninggal dengan meninggalkan hutang mungkin tidak dapat masuk surga secara langsung.
Tanggungan hutang menjadi penghalang antara dirinya dan surga yang dijanjikan.
Abdullah bin Amr bin Ash, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, meriwayatkan bahwa Nabi SAW menyatakan bahwa seorang yang mati sebagai syahid akan diampuni segala dosanya, kecuali hutangnya.
Ketidakmampuan untuk melunasi hutang bisa mengakibatkan seseorang kehilangan berbagai kesempatan kebaikan, termasuk mendapatkan ampunan dan pahala yang besar di akhirat.
Ganjaran bagi mereka yang tidak melunasi hutang menunjukkan betapa seriusnya Islam dalam menegakkan keadilan dan menjaga hak-hak sesama manusia.
Baca Juga: Pinjam Dulu Seratus? Beginilah Penjelasan Hutang Piutang Perspektif Al Quran, Yuk Simak Disini!
Dalam perspektif sosial, tidak melunasi hutang dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpercayaan antarindividu, merusak ikatan sosial di masyarakat.
Terlepas dari aspek agama, dampak psikologis dari tidak melunasi hutang juga signifikan.
Seseorang dapat merasa tertekan, cemas, dan bahkan depresi karena beban hutang yang belum terselesaikan.