GENMUSLIM.id – Kasus bullying baru-baru ini banyak diperbincangkan di sosial media Indonesia.
Karena pada kenyataannya di Indonesia sendiri bullying masih sering terjadi di kalangan anak sekolah maupun dewasa.
Bullying sendiri merupakan kekerasan atau penghinaan sepihak yang dilakukan perorangan ataupun kelompok.
Islam memandang bahwa kasus bullying ini terjadi karena kurangnya pendidikan karakter yang ia dapat dalam lingkungan keluarga.
Kerap kali orang menganggap bahwa pendidikan dimulai sejak ia memasuki lingkungan sekolah.
Akan tetapi, dalam hal ini keluargalah yang harus menjadi pelaksana pertama dalam pembentukan karakter sedari kecil.
Bagaimana Islam memandang hal tersebut, berikut penjelasannya melalui surat Luqman ayat 13.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Pada surat Luqman ayat 13 terdapat kandungan nilai pendidikan karakter yang diterapkan keluarga Luqman ketika menasehati anaknya.
Sehingga nilai yang tersirat dalam surat ini dapat menjadi tips dalam menasehati anak dengan cara yang baik.
Dalam Tafsir fi zhilalil Qur’an, Sayid Quthb menafsirkan bahwa Luqman al-Hakim mengarahkan anaknya dengan nasihat yang mengandung hikmah kebijaksanaan.