Dilansir GENMUSLIM.id dari kanal YouTube @IslamPopuler pada Jumat, 1 Maret 2024.
Berikut penjelasan mengenai kata "Berbukalah dengan yang manis" apakah benar dalam Islam?
Ungkapan mengenai "Berbukalah dengan makanan manis" ternyata tidak ada haditsnya.
Meskipun ungkapan ini sejalan dengan kebiasaan umat muslim yang ada di Indonesia.
Biasanya umat muslim di Indonesia akan berburu takjil untuk berbuka puasa saat bulan ramadhan., seperti es buah, kolak, kue dan lain sebagainya.
Tapi ternyata, istilah takjil maknanya adalah menyegarkan, bukan makanan manis.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam berbuka dengan ruthab (kurma yang lembek) sebelum sholat. Jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan tamr (kurma kering). Jika tidak ada tamr maka beliau meneguk air." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu khuzaimah)
Dari hadits ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memilih kurma dan air karena banyak manfaat yang terkandung di dalamnya.
Selain mengandung laktosa, sukrosa dan fruktosa, kurma juga dapat menyehatkan sistem pencernaan sehingga mampu meringankan kerja sistem pencernaan.
Laktosa, sukrosa dan fruktosa merupakan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kurma juga mampu meningkatkan stamina dan energi dalam tubuh karena kandungan sukrosa, fruktosa dan glukosa.
Sehingga kurma mampu mengembalikan energi tubuh yang telah beraktivitas.