GENMUSLIM.id - Isra Miraj merupakan salah satu sejarah yang penting bagi umat Islam dimana terjadi peristiwa Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke langit tertinggi untuk menerima perintah sholat dari Allah SWT.
Dalam peristiwa Isra Miraj ini Rasulullah SAW menerima perintah sholat sebanyak 50 waktu dalam sehari dari Allah SWT, namun Rasulullah SAW meminta keringanan agar menjadi 5 waktu.
Isra Miraj juga sering disebut dengan kisah dispensasi sholat.
Hal ini karena dalam Isra Miraj Rasulullah SAW meminta keringan waktu sholat untuk umatnya.
Betapa baiknya Rasulullah SAW yang selalu memikirkan umatnya.
Ditafsirkan dalam kitab Mufasir Jalaludin Al Mahalli, Rasulullah SAW bersabda:
‘’Allah mewahyukan kepadanya (Nabi SAW) secara langsung, dan Dia telah (mewajibkan) kepadaku lima puluh waktu sholat untuk setiap hari. Setelah itu lalu aku (Nabi SAW) turun hingga sampai ke tempat Nabi Musa (langit keenam). Maka Nabi Musa bertanya kepadaku, ‘Apakah yang diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu?’ Aku menjawab, ‘Lima puluh kali sholat untuk setiap harinya’. Nabi Musa berkata, ‘Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah keringanan dariNya karena sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melaksanakanny; aku telah mencoba Bani Israil dan telah menguji mereka’.
Baca Juga: Inilah 3 Doa yang bisa Kamu Amalkan saat Mendengar suara Petir menurut Ajaran Baginda Rasulullah SAW
Lalu Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya bahwa Rasulullah SAW kembali kepada Allah SWT meminta keringanan dan memohon untuk lima waktu sholat dalam sehari.
Rasulullah SAW mondar-mandir kembali kepada Nabi Musa dan Allah SWT demi lima waktu sholat.
Hingga akhirnya Allah SWT berfirman,
‘’Hai Muhammad, sholat lima waktu itu untuk sehari semalam; pada setiap sholat berpahala sepuluh sholat, maka itulah lima puluh kali sholat. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ternyata ia tidak melakukannya, dituliskan baginya pahala sepuluh kali kebaikan. Dan barang siapa yang berniat melakukan keburukan, lalu ia tidak mengerjakannya maka tidak dituliskan dosanya. Dan jika ia mengerjakannya maka dituliskan baginya dosa satu keburukan’’.