GENMUSLIM.id – Isra’ Mi'raj merupakan salah satu peristiwa Sejarah yang sangat penting dan agung dalam perjalanan risalah Nabi Muhammad SAW.
Isra’ Mi'raj sebuah perjalanan yang sangat jauh dan sangat sulit untuk bisa digambarkan serta akal sehat pun tak mampu menerima penjelasannya.
Dilansir GENMUSLIM.id dari Berbagai sumber, peristiwa itu adalah nyata dan benar dialami oleh Rasulullah SAW dan banyak hikmah dari perjalanan tersebut.
Perjalanan Isra’ Mi'raj telah dijelaskan Allah SWT pada dua surat berbeda dalam al-Qur’an. Perjalanan Isra’ (perjalanan bumi) disebutkan dalam surat al-Isra’ ayat 1
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Sementara itu, kisah mi'raj (naik ke langit) disebutkan Allah dalam surat an-Najm ayat 13-18
وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَى13 عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ14 عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ 15إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ16 مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ17 لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ18
Artinya: “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain (13), (yaitu) di Sidratul Muntaha (14),
Di dekatnya ada surga tempat tinggal (15), (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (16),
Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya (17), Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar (18)”.
Disebutkannya kisah isra’ mi'raj ini secara terpisah oleh Allah SWT seakan memberikan isyarat bahwa kedua bentuk perjalanan ini adalah perjalanan untuk tujuan yang berbeda sekalipun substansinya sama.
Yaitu untuk memperlihatkan kepada Nabi SAW sebagian besar tanda kebesaran Allah SWT baik di langit maupun di bumi