Menurut Dr. Majid Irsan al Kilani, bagi Al Ghazali akar masalah dunia Islam itu bukan politik melainkan epistemologi.
Makanya ia banyak sekali menelurkan kitab dari akhlak, tasawuf, politik, filsafat, hingga usul fikih.
Baca Juga: 6 Karya Ilmuwan Muslim Ibnu Sina Dalam Berbagai Bidang Pengetahuan yang Berhasil Menggugah Dunia
Karya-karyanya itu disiapkan untuk melakukan reformasi intelektual dan moral kaum Muslim yang pada saat itu banyak mengalami degradasi.
Sebagai seorang intelektual sekaligus pemuka agama, Imam Ghazali memikul tanggungjawab meluruskan akidah dan cara berpikir umat Islam.
Kritik-kritiknya yang keras terhadap sejumlah aliran pemikiran juga menunjukkan kepeduliannya yang tinggi terhadap masalah yang sedang dihadapi umat Islam.
Sehingga menyelesaikan masalah keumatan tidak begitu saja dapat diselesaikan melalui jalur politik, tapi juga harus dilalui dengan solusi yang lebih mendasar yaitu reformasi intelektual dan moral.
Kondisi moral dan keilmuan umat Islam yang sangat parah menyebabkan, seruan jihad tidak mendapatkan banyak sambutan.
Karena itu, Dr. Majid Irsan al Kilani berpendapat, para ulama seperti Al Ghazali berusaha menyembuhkan penyakit umat secara mendasar.
Langkah Imam Ghazali ini perlu direnungkan dengan serius, ketika umat Islam mengalami krisis dalam berbagai bidang kehidupan,
Al Ghazali melakukan upaya penyembuhan secara mendasar sebab sumber dari segala sumber kebaikan dan kerusakan adalah “hati/aqal”.
Di masa hidupnya, Al Ghazali telah melakukan berbagai usaha yang sungguh-sungguh untuk mengajarkan ilmu yang benar.
Lebih dari itu, Al Ghazali juga memberikan keteladanan hidup, meskipun ia berilmu tinggi dan mendapatkan peluang besar untuk hidup mewah dengan ilmunya.
Ia justru memilih tinggal di kampungnya, di Thus, di sanalah Imam Ghazali membangun satu pesantren,
