Membaca Pemikiran Rasjidi, Cendekiawan Islam yang Terkenal Memberi Catatan Kritis Atas Sekularisme (Part 3)

Photo Author
- Kamis, 14 September 2023 | 16:15 WIB
Salah satu karya cendekiawan Islam Rasjidi, yang terkenal pemikiran kritis atas sekularisme ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: istimewa))
Salah satu karya cendekiawan Islam Rasjidi, yang terkenal pemikiran kritis atas sekularisme ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: istimewa))

GENMUSLIM.id - Pasca abad pertengahan, peradaban Barat mengalami pergeseran yang sangat radikal, dari pemikiran yang coraknya teosentris bergeser menjadi antroposentris, yang dalam pemikiran cendekiawan Islam Rasjidi, sekularisme pada akhirnya menjadi kebudayaan dominan peradaban Barat.

Akibat terlalu trauma dengan abad pertengahan, maka banyak filsuf Barat menawarkan sebuah pemikiran mengenai akal manusia bisa membuat peradaban yang lebih baik dari agama, lebih berkemanusiaan dan tidak kejam, gereja sudah tidak perlu mengatur masyarakat Eropa di ranah publik, puncaknya meletusnya Revolusi Perancis pada tahun 1789, kurang lebih begitulah perjalanan singkat mengenai sekularisme jika ditinjau dari sejarah, yang juga diutarakan oleh cendekiawan Islam yang lahir dari Yogyakarta ini, yakni Rasjidi.

Cendekiawan Islam Rasjidi bisa membuktian argumen sejarah pemikiran sekularisme yang lahir dari peradaban Barat tersebut, seperti kasus filsuf Perancis Voltaire dan Rene Descartes, yang membangga-banggakan akal manusia dan memberi kritikan tajam terhadap doktrin agama dan gereja pada waktu itu.

Baca Juga: Dari Pendudukan Yahudi di Tengah Umat Islam Palestina Hingga Membaca Perbatasan Negara Israel (Part 1)

Selain di Perancis, ada juga filsuf beraliran pemikiran empiris dari Inggris, yakni Francois Bacon.

Di dalam buku Hari Depan Peradaban Manusia, Antara Sekularisme, Komunisme, Islam, Rasjidi mengatakan, konsekuensi logis dari dominannya kebudayaan sekularisme di Eropa kala itu bisa memunculkan dua aliran pemikiran yang awalnya bersitegang, yakni antara rasionalisme dan empirisme, kemudian semacam disintesiskan oleh Auguste Comte (1778-1857), seorang filsuf Perancis yang berliran positivis.

Menurut Rasjidi, Auguste Comte (1775-1857) mendukung ide sekularisme dan mengutuk dominasi kristen dan gereja di Eropa, maka Comte mempunyai pemikiran teknik ‘ilmiah’ yang membutuhkan pemikiran empirisme dan rasionalis adalah puncak tertinggi dalam peradaban manusia, sedangkan masyarakat yang masih didominasi pemikiran keagamaan adalah peradaban terbelakang, sedangkan masyarakat yang didominasi pemikiran metafisika ala filsuf digolongkan oleh comte sebagai peradaban tengah-tengah, tidak mau dan tidak terbelakang.

Pada abad 19, peradaban Eropa semakin jauh dari agama, dengan ditandai kemunculan pemikiran Ludwig Feurbach (1804-1872), yang merupakan murid Auguste Comte, yang kemudian menjadi penghubung antara Hegel (1770-1831) dan Karl Marx (1818-1883).

Baca Juga: Biografi dan Perjalanan Intelektual Hasan Al Banna: Pemikir dan Pemimpin Gerakan Ikhwanul Muslimin dari Mesir

Situasi masyarakat Eropa yang direpresentasikan para filsuf di atas menunjukkan dari akibat dominannya pemikiran sekularisme, yang menggerus agama Kristen dan Katholik dari panggung peradaban Eropa.

Menurut Rasjidi, masyarakat Eropa kala itu ada yang atheis, ada yang mempunyai pandangan agama tidak perlu jadi tuntunan masyarakat luas cukup jadi ranah privat, ada pula yang masih memegang teguh agama Kristen maupun Katholik.

Meskipun trauma lokal masyarakat Eropa, pemikiran sekularisme ini juga mencengkram di peradaban non-Eropa, tak terkecuali peradaban Islam itu sendiri.

Baca Juga: Membaca Pemikiran Intelektual Islam Kuntowijoyo Tentang Rekayasa Sosial atas Kekuatan Ekonomi

Embrionya sudah ada sejak masa Turki Utsmani, di mana Sultan Salim Iii terpengaruh ide-ide Revolusi Perancis, yang dilanjutkan era Tanzhimat pada masa Sultan Abdul Majid, masa Kemal At Taturk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Hari Depan Peradaban Manusia, Antara, Sekularisme, Komunisme

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X