Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Inilah 5 Tradisi Unik di Indonesia untuk Perayaan Maulid

Photo Author
- Kamis, 14 September 2023 | 14:05 WIB
Bungo Lado menjadi salah satu tradisi saat maulid Nabi Muhammad SAW ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: youtube/PKDP channel))
Bungo Lado menjadi salah satu tradisi saat maulid Nabi Muhammad SAW ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: youtube/PKDP channel))

GENMUSLIM.id – Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu perayaan penting dalam agama Islam di Indonesia.

Umat muslim di Indonesia seringkali merayakan maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya disesuaikan dengan tradisi daerah setempat.

Meskipun metodenya beragam, tujuan diadakannnya maulid Nabi Muhammad SAW tetap sama, yaitu mengenang sejarah dan menghormati Rasulullah sebagai inspirasi dan panutan bagi umat Islam.

Baca Juga: Cerpen Inspiratif Tema Maulid Nabi Muhammad SAW: Bercerita Tentang Kelahiran Rasulullah Pada Sang Adik

Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa tradisi unik perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia.

1. Muludhen

Muludhen, yang sering juga disebut sebagai Maulid Agung, adalah tradisi yang diadakan oleh masyarakat di Pulau Madura, Jawa Timur, untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Selama acara ini, biasanya terdapat pembacaan al-barzanji (riwayat hidup Nabi) dan ceramah keagamaan yang menceritakan kebaikan Nabi Muhammad semasa hidupnya.

Hal ini dilakukan untuk memberikan panduan hidup dan menjadi contoh yang baik bagi semua orang.

Dalam tradisi ini, para perempuan sering pergi ke masjid atau mushola membawa talam yang di atasnya terdapat tumpeng.

Tumpeng ini kemudian dikelilingi oleh berbagai jenis buah yang ditusuk dengan lidi dan ditempelkan pada tumpeng tersebut.

Baca Juga: Khawatir Karena Haid Tidak Teratur? Cobalah 6 Cara Ini untuk Mengatasinya, Muslimah Wajib Tahu!

2. Bungo Lado (Pohon Uang)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: hidayatuna.com, indonesian journal of conversation, Scout.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X