Ide besar itu dicetuskan pemikir Muslim kontemporer yang sangat dikenal di dunia Barat maupun dunia Islam sendiri, yakni Jamaluddin al Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan Syaikh Waliyullah Ad Dahlawi.
Gagasan Pan Islamisme yang menimbulkan rasa kepedulian yang melewati batas-batas teritori negara ini diterima umat Islam di Indonesia, seperti diterima HOS Cokroaminoto (pendiri sarekat Islam), K.H Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Syaikh Ahmad Sukarti (Pendiri Al Irsyad), Ahmad Hasan (guru utama Persatuan Islam), dan Nahdlatul Ulama.
Dari gagasan Pan Islamisme inilah yang membentuk rasa solidaritas umat seluruh dunia, yang menuntut rasa kepedulian terhadap umat Islam seluruh dunia, dan sebagai landasan moral untuk melawan kolonialisme Bangsa Barat yang menindas.
Sikap tersebut bisa ditujukan ketika Sarekat Islam merespon keruntuhan Turki Utsmani, menggagas Kongres Al Islam yang bertujuan untuk mempersatukan kekuatan-kekuatan gerakan Islam di Indonesia.
Begitu juga ketika ada undangan konferensi internasional yang membicarakan mengenai masalah-masalah kekhalifahan Islam, dikirim pula utusan-utusan menghadirinya, baik di Mekah maupun di Mesir.
Meskipun tidak menghasilkan kekhalifahan Islam yang baru, setidaknya ada semangat persatuan di kalangan umat Islam.
Mereka bahkan melihat bahwa gagasan nasionalisme sempit, yang hanya mementingkan suatu bangsa tertentu eebagai sesuatu yang tidak islami.
Sikap itulah yang membentuk persepsi para aktivis Islam maupun umat Islam di Indonesia terhadap masalah Palestina yang di dalamnya terdapat Baitul Maqdis. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
