Membaca Sejarah Kontribusi Peradaban Islam Bagi Kepulauan Nusantara, Sebuah Pengantar Singkat (Part 2)

Photo Author
- Rabu, 30 Agustus 2023 | 15:00 WIB
Gambar ilustrasi kontribusi peradaban Islam di sejarah Nusantara ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Ghazistories))
Gambar ilustrasi kontribusi peradaban Islam di sejarah Nusantara ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Ghazistories))

GENMUSLIM.id - Kepulauan Nusantara yang besar ini menyimpan sejarah yang panjang, penuh gejolak, perubahan, masa tenang, sebagaimana yang pernah dialami peradaban lain, tak terkecuali peradaban Islam.

Sejarah gugusan kepulauan Nusantara dengan peradaban Islam di Timur Tengah mempunyai hubungan dan jalinan yang cukup kuat, meskipun pada kasus ini memang menggelisahkan dan mengherankan, sebab bagaimana bisa umat Islam mayoritas di Indonesia dan agama Islam turun ke tanah Arab, tetapi dalam sejarahnya seolah-olah ditulis mempunyai hubungan yang kurang, bahkan tidak terjalin hubungan apapun.

Baca Juga: Wael Hallaq, Cendekiawan Palestina yang Membongkar Dampak Destruktif Kolonialisme Barat Terhadap Syariat Islam

Sudah barang tentu semacam ada paradoks, yang di dalam ideologi semiotik, tinanda dan penanda, tinanda umat Islam mayoritas di Nusantara, penandanya peadaban Islam, disimpulkan terjadi keterpisahan, tak saling berhubungan, dan keterputusan, antara peradaban Islam sebagai subjek dan umat Islam di Nusantara yang mayoritas sebagai objek.

Sebagai Muslim, sudah barang tentu  kita mencoba menghilangkan anasir-anasir ideologi semiotik yang melahirkan dualisme permikiran tersebut, dengan memberi potret bagaimana sejarah kontribusi atau hubungan peradaban Islam bagi Kepulauan Nusantara.

Di dalam buku Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17 dan 18, Azyumardi Azra mengatakan, adanya korespondensi antara Khalifah Bani Umayyah dengan Rajah Hind, yang berisi ketertarikan Raja Hind terhadap ajaran dan dakwah Islam.

Baca Juga: Kamu Wajib Tahu! 4 Pesan Imam Al Ghazali Bagi Muslim Agar Tidak Riya Dalam Melakukan Ibadah Kepada Allah SWT

Menurut Azyumardi Azra, Raja Hind yang dimaksud dalam korespodensi tersebut Raja Sriwijaya, ini menunjukkan permulaan hubungan peradaban Islam di Timur Tengah dengan penguasa di Nusantara, yang pada abad-abad setelahnya menunjukkan hubungan yang lebih intens.

Menurut Azyumardi Azra di bukunya yang lain, Renaisans Islam Asia Tenggara, selain mengenai surat dari Raja Sriwijaya untuk Khalifah Bani Umayyah,  juga menyebut mengenai teori Islam masuk di Kepulauan Nusantara, yakni teori Arab.

Di dalam teori tersebut dijelaskan, bahwa Islam datang langsung dari Tanah Arab, tepatnya Hadramaut, di mana teori ini dikemukakan oleh Crawfud, De Hollander, dan dipopulerkan oleh Buya Hamka.

Teori ini mendasarkan pada berita pelancong dari Dinasti Tang China, di mana di Pantai Barat Sumatra, pada tahun 674 sudah ditemukan perkampungan Islam (Arab).

Baca Juga: MUSLIMAH HARUS TAHU! Inilah 7 Cara Menjaga Kesehatan Mental saat Tinggal di Lingkungan Non Muslim, Apa Saja?

Kerajaan Islam Samudra Pasai merupakan Kerajaan Islam di Nusantara yang berpegang pada madzhab Syafi’i  yang mendapat pengaruh dari Mesir dan Makah.

Di dalam buku The Ottoman Age of Exploration, Giancarlo Casale menjelaskana, bahwa masyarakat Muslim di Nusantara hingga Tanduk Afrika mengakui terhadap posisi Turki Usmani sebagai Kekhilafahan Islam, dengan mendoakan penguasa Turki Usmani di khutbah Jumat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17 , Renaisans Islam di Asia Tenggara karya Azyumardi Azra, The Ottoman Age of Exploration karya Giancarlo Casale

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X