GENMUSLIM.id - Bagi seorang Muslimah yang hidup sebagai kaum minoritas di sebuah lingkungan mayoritas non muslim tentu menjadi sebuah tantangan berat, utamanya terkait masalah kesehatan mental yang mempengaruhi kehidupan sosial.
Banyak muslimah yang merantau ke negeri lain baik untuk bersekolah maupun bekerja, dan tidak jarang tersiar berita bahwa kondisi kesehatan mental diuji saat dihadapkan dengan keadaan lingkungan sosial mayoritas non muslim.
Masalah kesehatan mental rentan dialami muslimah, perlu proses adaptasi dari lingkungan yang homogen ke lingkungan yang lebih beragam dengan tradisi dan budaya yang berbeda dengan ajaran Islam.
Baca Juga: Hijab dan Kehormatan Pribadi: Bagaimana Memakai Hijab Mampu Menguatkan Martabat Seorang Muslimah
Penyakit kesehatan mental yang umumnya tidak disadari oleh para muslimah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi emosi, perilaku dan pola pikir.
Terdapat gejala gangguan kesehatan mental yang umum dialami oleh para muslimah:
1. Kesedihan tanpa sebab
Kebanyakan muslimah selalu mengedepankan perasaan yang memicu penyakit kesehatan mental internal seperti sikap menarik diri dari lingkungan, banyak melamun, merasa kesepian dan larut dalam kesedihan.
Ketika seorang muslimah kesulitan beradaptasi dengan lingkungan yang heterogen dan merasa dipandang negatif oleh orang-orang sekitar maka perasaan sedih akan terus menerus menghantui.
2. Rasa khawatir yang berlebihan
Muslimah sering merasa cemas dan khawatir akan hal-hal yang masih berada dalam agan-agan, terjadi terus menerus dan sulit dikendalikan sehingga dapat menimbulkan gejala penyakit seperti sesak nafas, sakit kepala, jantung berdebar dan diare.
3. Perubahan suasana hati yang cepat
Perubahan hati yang dramatis pada seorang muslimah merupakan gejala adanya gangguan kesehatan mental, seperti emosi yang meledak-ledak namun dalam waktu yang sama merasa sedih dan tertekan.