Hujan berhenti lalu menghampiri pengendara mobil yang menepi itu.
“Berapa, Pak?” tanya Hujan sekaligus bersiap memasukkan tisu ke dalam plastik.
“Semuanya,” jawab pembeli itu dengan tenang.
Hujan terkejut, tetapi tak banyak bertanya. Segera ia masukkan lima belas tisu ke dalam plastik. Sekarang wadahnya sudah kosong.
“75 ribu, Pak,” kata Hujan.
Pembeli itu menyerahkan dua lembar uang pecahan 50 ribu.
“Ambil saja kembaliannya,” jawab pembeli yang membuat Hujan sukses tak berhenti mengucapkan terima kasih.
Dengan kaki kecilnya ia menuju masjid, mengganti baju lusuhnya dengan baju bersih yang dibawanya khusus untuk salat.
Di sela waktu azan dan iqamah, Hujan kembali berdoa.
“Ya Allah, semoga Hujan bisa menjadi orang sukses supaya bisa beli barang ke anak-anak jalanan terus uangnya dilebihkan seperti pembeli tadi.”
“Kata nenek kalau kita memberi uang kepada Allah, nanti doanya bisa cepat dikabulkan. Ini aku kasih uang ya, Ya Allah,” lanjut doa Hujan sambil memasukkan selembar uang pecahan 50ribu tadi.
Usai berdoa, Hujan masuk ke dalam barisan dan mulai berjamaah.
Hatinya merasa sangat senang saat ini. Sebab ia diberi uang lebih dari orang lain dan bisa memberi uang untuk Allah. ***