6 Tradisi Unik di Bumi Nusantara Dalam Rangka Memperingati Tahun Baru Hijriyah, Paling Banyak di Pulau Jawa

Photo Author
- Rabu, 12 Juli 2023 | 15:24 WIB
Berbagai tradisi unik menyambut tahun baru Hijriyah di nusantara (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/koeh_bhahari)
Berbagai tradisi unik menyambut tahun baru Hijriyah di nusantara (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/koeh_bhahari)

GENMUSLIM.id — Di bumi nusantara, yakni Indonesia terkenal dengan banyaknya penduduk yang menganut agama Islam.

Tidak heran, jika peringatan tahun baru Hijriyah dirayakan oleh umat Islam dengan berbagai tradisi yang berbeda-beda setiap daerahnya.

Tradisi memperingati tahun baru Hijriyah ini umumnya dimaksudkan untuk menanamkan makna tahun baru kepada masyarakat setempat.

Baca Juga: PARA AYAH WAJIB TAHU! Inilah 50 Pesan Cinta Luqman Al Hakim kepada Putra Tercinta, No 47 Cocok Buat Quote

Di bawah ini terdapat beberapa tradisi unik memperingati tahun baru Hijriyah, paling banyak dirayakan oleh masyarakat Pulau Jawa.

1. Tradisi Tabot di Bengkulu
Acara ini merupakan suatu upacara tradisional yang diselenggarakan di Bengkulu dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah.

Pelaksanaannya mulai tanggal 1 hingga 10 Muharram. Upacara yang digelar ini juga untuk mengenang gugurnya cucu Rasulullah SAW yaitu Husein bin Ali dalam perang.

Baca Juga: Kecanduan Scrolling Bikin Produktivitas Menurun? Lawan Rasa Malas Akibat Media Social dengan 4 Cara Ampuh Ini!

2. Tradisi Lampah Mubeng di Yogyakarta
Ritual Lampah Mubeng atau Mubeng Benteng merupakan tradisi yang dimaksudkan sebagai simbol refleksi dan instropeksi diri orang Jawa memasuki tahun baru Hijriyah pada 1 Muharram atau 1 Suro.

3. Tradisi Kirab Pusaka dan Kebo Bule di Surakarta
Di Surakarta, pada malam 1 Muharram atau 1 Suro pihak keraton dan warga menggelar kirab pusaka yang diiringi oleh abdi dalem juga enam ekor kerbau istimewa berwarna putih.

Dalam tradisi ini, enam ekor kerbau bule (kerbau berwarna putih) diarak keliling kota.

Baca Juga: 1 Muharram Diperingati Sebagai Tahun Baru Hijriyah oleh Umat Islam, Ternyata Begini Kisah Asal Mulanya

4. Tradisi Bubur Suro di Jawa Barat
Tradisi bubur suro dilakukan masyarakat Jawa Barat dalam rangka menyambut bulan Muharram.

Pada pagi hari tanggal 10 Muharram, seluruh rumah penduduk menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah atau yang disebut bubur suro.

Bubur suro ini nantinya dibawa ke masjid dan aneka jenis makanan lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Merita Dewi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X