GENMUSLIM.id- Gempa bumi baru saja mengguncang kota tempat Ditto dan Toba tinggal. Dua anak yatim piatu itu kembali harus kehilangan harta bendanya yang tak seberapa.
Ditto dan Toba adalah dua anak yang kehilangan orang tua saat gempa melanda kota dua tahun lalu. Kekuatan gempa yang tak kalah dengan gempa 17 tahun silam yang akibat letusan gunung api.
Saat itu, Ditto dan Toba diselamatkan oleh tim SAR yang menemukan mereka di bawah reruntuhan sekolah. Ya, saat gempa mengguncang, mereka sedang berada di sekolah untuk belajar.
Kedua anak itu kemudian dibawa ke tenda pengungsian. Rumah pemberian pemerintah untuk Ditto dan Toba sudah rata dengan tanah akibat gempa tadi.
Baca Juga: Mengenal Tokoh Muslim Inspiratif, Mihnah dan Kehidupan Politik Imam Besar Ahmad bin Hanbal
Secara kompak keduanya termenung. Setelah orang tua dan tempat tinggal, lalu apa lagi yang akan hilang dari mereka nantinya?
Lalu lalang orang di depan mereka tak dihiraukan. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Mereka bukan kakak adik, hanya teman satu kelas, dan sama-sama kehilangan secara bersamaan.
“Hei! Jangan hanya duduk, ayo membantu!” teriak Turis, seorang remaja yang lebih tua daripada Ditto dan Toba.
Bukannya bergegas, kedua anak tersebut malah memalingkan wajah dan terus melamun. Mereka hanya menunjukkan raut kesedihan sejak relawan mengantarkan mereka ke tenda pengungsian ini.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Jangan Meremehkan 5 Perkara Ini Karena Akan Menyebabkan 5 Dampak Berbahaya
Ya, memangnya ada yang bisa berbahagia di saat-saat seperti ini?
Turis menghampiri Ditto dan Toba setelah teriakannya hanya dianggap angin lalu. Saat ini Turis berusia 13 tahun, lebih tua dua tahun dari keduanya.
“Bersedih itu wajar, tetapi kalian tidak bisa terus begini. Ada banyak pekerjaan yang memerlukan tenaga kalian. Semua orang juga kesulitan, saling membantu tak ada salahnya,” kata Turis menasihati.
“Kami tidak berminat membantu,” celetuk Toba dan disambut anggukan dari Ditto.