Mengenal Tokoh Muslim Inspiratif, Mihnah dan Kehidupan Politik Imam Besar Ahmad bin Hanbal

Photo Author
- Jumat, 1 September 2023 | 09:50 WIB
Ilustrasi Imam Ahmad bin Hanbal mengalami mihnah Khalq Al Quran, hingga ditawari jabatan oleh khalifah harun Ar Rasyid. (GENMUSLIM.id/Sanadmedia.com)
Ilustrasi Imam Ahmad bin Hanbal mengalami mihnah Khalq Al Quran, hingga ditawari jabatan oleh khalifah harun Ar Rasyid. (GENMUSLIM.id/Sanadmedia.com)

GENMUSLIM.id- Mengenal lebih jauh sosok Imam Ahmad bin Hanbal merupakan salah satu hal yang sangat menarik untuk dijadikan inspirasi salah satu tokoh muslim inspiratif sekaligus mempelajari hikmah.

Jika sebelumnya kita mengenal Ahmad bin Hanbal sebagai sosok Imam besar yang mendirikan Mazhab Hanbali, maka perlu kita ketahui bagaimana kehidupan Imam Ahmad bin Hanbal sebagai seorang Ulama besar yang berpengaruh pada zamannya.

Menarik sekali mempelajari kehidupan Imam Ahmad bin Hanbal, sebab perjalanan yang ditempuh Imam Ahmad bin Hanbal sejak dimulainya rihlah ilmiah hingga melahirkan karya fenomenal kitab Musnad Ahmad bin Hanbal.

Kali ini akan kita bahas terkait mihnah yang dialami Imam Ahmad bin Hanbal serta kehidupan politiknya, dikutip GENMUSLIM.id dalam buku berjudul Studi Kitab Hadis karya Dosen Tafsir IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terkait mihnah dan kehidupan politik Imam Ahmad bin Hanbal.

Baca Juga: Berikut 5 Wisata Kuliner di Tulungagung yang Bikin Ngiler, Ada yang Gratis ! Cari Tau Alamatnya Di Sini

Kitab-kitab politik mulai dikembangkan ketika masa pemerintahan Bani Umayah dan Bani Abbasiyah, ketika Mu'awiyah ibn Abi Sufyan mengambil alih kekuasaan dari Ali, maka pusat pemerintahan dipindahkan dari Madinah ke Damaskus.

Dalam sejarahnya, kota Damaskus pernah berada dibawah kekuasaan Romawi Bizantium dan pernah menjadi wilayah kerajaan Persia, ketika Abbasiyah mengambil alih kekuasaan dari bani Mu’awiyah, pusat kerajaan atau ibukota politik dunia Islam dipindah ke kota Baghdad.

Sikap hidup dan sifat-sifat Ahmad bin Hanbal sesungguhnya merefleksikan dekadensi sosial dan kekacauan moral yang telah mengakibatkan jatuhnya Dinasti Abbasiyah pada awal abad ketiga Hijriyah.

Kesemrawutan politik dan ekonomi, perpecahan teologis-filosofis dan tekanan hebat yang dihadapi masyarakat semakin memperlebar jarak antara penguasa dan mereka yang dikuasai, dan semakin meningkatkan ancaman serangan tentara asing terhadap masyarakat muslim.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terkini dengan Tema Kriteria Pemimpin dalam Islam, Apa Sajakah Itu?

Kebesaran dan kemasyhuran nama Ahmad bin Hanbal dikarenakan perlawanannya terhadap dogma-dogma agama dan politik yang dilebarkan oleh kekhalifahan Abbasiyah yang menurut Ahmad bin Hanbal tidak berdasarkan Al Quran dan al Hadis.

Bahkan para penguasa mengeksploitasi agama sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan dan hak-hak istimewa mereka dalam perekonomian.

Kaum Mu'tazilah adalah penasehat resmi otokrasi Abbasiyah, formulasi teologis dari doktrin penciptaan Al Quran secara politis digunakan untuk menekan para tokoh masyarakat, buruh, dan budak yang berada dibawah kekuasaan rezim feudal.

Masyarakat dicekam rasa ketakutan menghadapi pengujian yang bisa mengantarkan mereka ancaman mihnah, Imam Ahmad bin Hanbal percaya bahwa melalui Al Quran  yang memberikan aturan hidup bagi orang yang beriman, setiap orang dapat mendapat wahyu illahiyah dalam hatinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X