GENMUSLIM.id - Gadis itu masih mengurung diri di kamar. Menangis dan merasa begitu terluka hatinya.
Dia berkata pada diri sendiri, tidak akan memaafkan orang-orang itu. Yang seenaknya melukai dan menggores hatinya.
Dia tidak ingin membenci mereka, hanya dia kecewa kenapa dia harus diperlakukan sebegitu buruknya oleh orang lain.
Kata-kata makian, hinaan, juga cibiran dan kalimat-kalimat yang merendahkannya terus terngiang-ngiang di kepala.
Memang apa yang salah dengan dirinya? Apa hanya karena dia tidak se-populer teman-temannya? Atau karena kepribadiannya yang pendiam dan tidak banyak bicara?
Atau karena dia tidak berbakat?
Semua pikiran-pikiran itu terus berputar di kepala tanpa henti. Membuat gadis berkerudung hitam itu makin gelisah dan ingin terus menangis.
Lira nama gadis itu. Usianya masih remaja dan sekarang duduk di kelas dua SMA.
Dia adalah gadis yang baik dan tidak pernah membuat masalah di sekolahnya.
Namun, kurang mampu bersosialisasi dengan orang lain dan sedikit pemalu membuat Lira kadang mendapat perlakuan kurang mengenakan dari teman-temannya.
Saat Lira masih menangis, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya. Lira tahu siapa orang itu, yang tak lain adalah bapaknya.
Baca Juga: Cerpen Misteri: Cerita Aneh di Perpustakaan dan Khayalan Raksa Si Pemuda Kutu Buku
Lira segera menghapus air matanya dan membuka pintu kamar. Terlihat sosok lelaki paruh baya yang memakai kacamata tersenyum dan menatap Lira dengan hangat.