Ketakutan dan amarah merenggut jiwa
Bukan tanpa sebab kaki ini ingin berlari
Baca Juga: Kilas Balik Semangat Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945 Melalui Puisi Generasi Gelanggang
Hati-hati ini bergetar sedikit dalam bunyi pintu yang berdecit
Sudah kesekian kali dipandang pintu itu
Kalau-kalau ada yang masuk, apalagi menemui diri ini di sudut
Seonggok telah tergorok dalam hamparan sayup malam di atas kasur berkapuk
Hati-hati ini mengucap sedikit bunyi dalam tawa puas di kepala
Baca Juga: Sebuah Puisi Karya Amir Hamzah Yang Berjudul: Nyanyian Malam
Detak jantung sebenarnya memuncak dalam ketakutan tak tergambar
Badan bukan lagi ingin berlari, tetapi segera ingin berbelok ke arah luar meski menabrak dinding
Sayur telah basi di panci, berhari-hari telah lewat dalam sekali sembunyi
Ketahuilah, aku masih dalam ketakutan yang sama
Bujukkan iblis mengelegar, merayu untukku membunuh juga
Baca Juga: Puisi-puisi tentang pulang dalam buku puisi Lembar Rasa. yang berhubungan dengan Rumah.