GENMUSLIM.id- Pernah berpikir bagaimana caramu menemukan kematian? Pernah berpikir akan seperti pembunuhan?
Atau bahkan menjadi pembunuh? Bagaimana apabila kita memandangnya lewat picisan puisi?
Masing-masing diri ini memiliki rahasia di dalamnya, entah tentang kematian atau hanya sekadar esok hari bertemu siapa.
Baca Juga: Sebuah Puisi Karya Sastrawan Indonesia Goenawan Mohamad: Di Antara Kanal
Apabila dipikirkan dengan ketakutan, maka kematian adalah satu-satunya hal yang dapat menjadi bayang takut yang amat dalam bisa kita balut dalam kata-kata dalam puisi.
Belum lagi jika kita teramat cinta dunia, sudah pasti kematian adalah hal yang mengerikan dan tidak diinginkan.
Meski kematian adalah kepastian, tak pernah tahu bagaimana penjemputannya.
Baca Juga: Puisi Patah Hati: 7.000 ke 7.001, Mencari dan Memahami Kesakitan yang Kesekian Kali
Hal paling mengerikan adalah kematian karena pembunuhan, mari sejenak menata pikiran. Meletakkan diri sebagai yang melakukan pembunuhan.
Bagaimana menyengsarakan kehidupan dalam kesalahan, membuat napas seseorang berhenti dan mengalir air mata dari yang masih memiliki nyawa dikandung diri.
Hati-hati
Denting jam bergerak lambat, seolah tahu benar akan kematian yang baru saja dilewati
Bukan tanpa sebab, bukan dengan lambat
Sayup bisikan itu terdengar kembali, seperti mengikat pada nadi