GENMUSLIM.id - Sebuah puisi yang berjudul 'Nyanyian Malam' karya Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indra Poetera, atau yang dikenal dengan nama pena Amir Hamzah.
Amir Hamzah adalah sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan Pahlawan Nasional Indonesia.
Amir Hamzah dikenal karena karya-karya sastranya yang romantis dan patriotik, yang mencerminkan cinta dan semangatnya terhadap bangsa Indonesia serta perjuangannya untuk kemerdekaan.
Selain sebagai seorang penyair, Amir Hamzah juga aktif dalam lingkaran sastra dan menulis untuk berbagai majalah dan publikasi.
Karya-karyanya dianggap menginspirasi dan menjadi simbol Angkatan '45, gerakan sastra pada tahun 1940-an.
Berikut puisi karya Amir Hamzah yang berjudul 'Nyanyian Malam:
Di malam sepi kutulis bait
Kubaca lirih puisi lama
Namun kutinggalkan puisi itu
Dan kuambil seutas benang
Kuikatkan pada bulan sabit
Kuunyah ujung benang itu
Bau serai langit menyusup dalam hidungku
Pantas sajakku bernama "Nyanyian Malam"
Kubaca lirih puisi lama
Namun kutinggalkan puisi itu
Dan kuambil seutas benang
Kuikatkan pada bulan sabit
Kuunyah ujung benang itu
Bau serai langit menyusup dalam hidungku
Pantas sajakku bernama "Nyanyian Malam"
Baca Juga: Cerpen Pendidikan: Masa Depan di Balik Tumpukan Buku-Buku Tua
Malam telah sujud di hadapan Allah
Malam telah rukuk di hadapan Allah
Wajahnya dalam tarikan keris
Telanjang bulan di langit
Aku sudah bosan mendengar adzan dari menara
Di bawah keberanian penuh angkuh
Kuingin mendengar nyanyian petani miskin
Di ladang dengan lembah yang subur
Aku tidak ingin menjadi bunga
Bersenda gurau dengan angin
Sengaja dibangun dengan mahal
Hanya untuk perhiasan orang
Malam telah sujud di hadapan Allah
Malam telah rukuk di hadapan Allah
Wajahnya dalam tarikan keris
Telanjang bulan di langit
Aku sudah bosan mendengar adzan dari menara
Di bawah keberanian penuh angkuh
Kuingin mendengar nyanyian petani miskin
Di ladang dengan lembah yang subur
Aku tidak ingin menjadi bunga
Bersenda gurau dengan angin
Sengaja dibangun dengan mahal
Hanya untuk perhiasan orang
Baca Juga: Puisi-puisi tentang pulang dalam buku puisi Lembar Rasa. yang berhubungan dengan Rumah.
Aku ingin menjadi padi di sawah
Bergoyang-goyang disentuh angin
Beramai-ramai ditebas itu menjadi beras
Dihidangkan di meja para bangsawan
Aku ingin menjadi padi di sawah
Bergoyang-goyang disentuh angin
Beramai-ramai ditebas itu menjadi beras
Dihidangkan di meja para bangsawan
Malam telah rukuk di hadapan Allah
Malam telah sujud di hadapan Allah
Wajahnya dalam tarikan keris
Telanjang bulan di langit ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
