“Tapi, kalau dilihat dari sekufu atau tidak, dilihat dari segi agama dan keilmuan, menurut saya kamu sekufu dengan Husein, adik Gus Ihsan,” sambung ning Aliya.
Lea hanya menganggukkan kepalanya.
“Jadi bagaimana? Mau saya jodohkan?” goda Ning Aliya pada Lea.
“Saya ragu, Ning., meski sebenarnya saya ingin menikah di umur saya yang sekarang ini, tapi rasanya belum pantas jika harus dengan Gus Husein,” jawab Lea berterus terang.
“Ikhtiar, Le.. jangan lupa istikharah ya” pungkas Ning Aliya.
Lea menyanggupi perintah dari Ning Aliya. Meski sebenarnya Lea masih belum begitu yakin atas tindakannya.
Tepat di hari ke delapan, Lea mendengar kabar jika Gurunya, Gus Ihsan akan segera kembali dari perjalanan dakwahnya.
Itu tandanya tugas Lea menemani Ning Aliya secara pribadi sudah selesai dan Lea bisa kembali ke kamar khadimat.
Beberapa hari berlalu, Lea menjalani hari-harinya seperti biasa, tetap produktif mengabdi dan menebar manfaat.
Ketika menjelang akhir bulan di awal tahun 2021, yakni di akhir bulan Januari, Lea kembali diminta Gus Ihsan untuk menghadap ke ruang kerjanya.
“Assalamu’alaikum, Lea..”
“Wa’alaikumussalam., iya, Gus?” jawab Lea dari balik smartphonenya.
“Bisa ke ndalem sekarang?”
“I-iya, Gus. Bisa..”