GENMUSLIM.id - Dunia parenting tak lepas dari seputar mengajarkan etika kepada anak.
Etika terbagi menjadi banyak hal dalam dunia parenting.
Mulai dari etika kepada orang lain, etika kepada Tuhan, etika kepada guru, etika kepada makhluk hidup hingga etika dalam mengajarkan parenting itu sendiri.
Yuk kita simak kelanjutan kisah Oryza Sativa yang mengajarkan kita bersyukur serta menghargai pemberian!
Namanya Arta Prasetya, biasa dipanggil Arta, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi S1 Manajemen, angkatan 2018 asli Jakarta. Dia mengatakan bahwa Ayah-Ibunya asli Jember tapi sekarang menetap di Jakarta.
Dan sialnya, Arta mendapatkan kesempatan pertama dalam permainan ini. Matanya yang sinis tak pernah lepas memandangku sedari tadi. Dia pun membuka mulutnya dan berkata, “Saya ingin bertanya kepada Oryza Sativa di depan saya.
Mengapa kamu menangis tadi pagi setelah memarahiku? Dan mengapa kau begitu tak terima melihatku membuang nasiku?”, Kata Arta dengan eksprsesi menyebalkan dan membuatku ingin menangis lagi.
Tapi untuk kali ini aku berusaha sebisa mungkin menahan tangisku. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, air mataku yang ku tahan-tahan ternyata tumpah juga.
Dan aku tak bisa lagi menahan tangisku yang membuat semua orang pada acara makrab itu riuh kebingungan.
Teman-teman dan kakak-kakak senior Pramuka berusaha menenangkanku. Setelah agak tenang, aku bersikeras melanjutkan permainannya meski sebenarnya Kak Anom menuruh menghentikan permainan ini.
Aku pikir Arta perlu tau apa alasanku melabraknya dan menangis tadi pagi. Dengan susah payah aku pun menjawab tantangannya.