Kisah inspiratif tentang kejujuran dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW yang diceritakan melalui sudut pandang Fatimah sang tokoh dalam cerpen.
Dalam cerpen muslimah ini diceritakan betapa luar biasanya sosok Nabi Muhammad SAW dengan kejujuran yang membuatnya dipercaya oleh orang-orang yang mengaguminya.
Bagaimana kisah lengkapnya? Dan seberapa penting kejujuran itu? Baca dan simak cerpen berikut ini.
Cerpen Series Muslimah: Usaha Fatimah Mengajarkan Sifat Kejujuran Pada Anaknya Melalui Kisah Nabi Muhammad SAW
Aku menatap gadis kecil berkekerudung putih yang masih menunduk di hadapanku. Dia tidak berani menatap wajahku.
Aku tersenyum dan mengusap kepalanya lalu menyentuh wajah gadis kecil permata hatiku itu dengan pelan.
Hingga akhirnya membuat dia menatap wajahku sekarang. Ada rasa takut dan kekhawatiran yang tergambar di wajahnya. Aku tahu kenapa dia merasa begitu.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islami: Kegiatan di Sekolah Ditto Saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad
"Jadi, yang dibilang Bu Guru tadi pas waktu Umi jemput kamu benar, Maryam? Sekarang kamu mau cerita dan bilang dengan jujur sama Umi, Nak?" tanyaku dengan nada pelan padanya.
Gadis kecilku itu masih diam di tempatnya dan kali ini aku bisa melihat perlahan air mata itu jatuh dari matanya.
Dia mulai berbicara sembari sedikit terisak. Aku menatapnya dengan lembut dan mendengarkan apa pun yang dia katakan.
"Maryam minta maaf, Mi. Maryam tahu itu salah dan enggak betul. Karena enggak belajar kemarin dan Maryam enggak mau nilai Maryam jelek jadi Maryam menyontek teman Maryam. Maaf, Umi, karena udah buat kecewa," ucapnya gadis kecilku yang berusia delapan tahun itu.
Aku hanya tersenyum lega, aku tidak berniat untuk memarahinya. Meskipun aku memang sedikit kecewa dan sedih pada awalnya, tapi setelah melihat sikap Maryam yang menyesal dan mau berkata jujur aku tidak akan memarahinya.
"Umi maafkan, asal kamu janji enggak akan mengulanginya lagi ya, Nak."
Artikel Selanjutnya
Cerpen Parenting: Pentingnya Kasih Sayang dalam Peran Ibu
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Istimewa
Tags
Artikel Terkait
-
Cerpen Parenting: Pentingnya Kasih Sayang dalam Peran Ibu
-
Aku Kehabisan Ide! Cerpen Kehidupan: Penulis yang Akan Berakhir
-
Cerpen Cita Nino: Bila Kau Temukan Duka, Supaya Tidak Hanya Terluka
-
Untuk Kamu yang Sedang Merantau, Cerpen Kehidupan: Ibu Menunggu
-
Aku Berenang Dengan Sepi, Cerpen Kehidupan: Dimulai Dari Sini dan Berakhir Di Sana