GENMUSLIM.id- Cerpen ini menceritakan perjuangan seorang ibu tunggal, Aisyah, dalam membesarkan putranya, Ahmad.
Cerpen ini menggambarkan perjalanan seorang ibu dalam memahami perannya sebagai orang tua terhadap anaknya,
Bagaimana kelanjutannya, simak cerpen berikut ini.
Di suatu pagi yang cerah, Aisyah duduk di meja dapur sambil menikmati secangkir kopi.
Dia adalah seorang ibu tunggal yang memiliki seorang putra bernama Ahmad, yang saat ini berusia 10 tahun.
Hari itu, dia merasa khawatir tentang peran ibu dalam membesarkan Ahmad.
Lalu, tiba-tiba, Ahmad datang dengan seragam sekolahnya yang belum rapi.
Buku-buku pelajaran berserakan di atas meja, dan Aisyah bisa merasakan kemarahan mendekati dirinya.
"Ahmad, ini sudah berapa kali aku katakan, kamu harus lebih rapi dengan seragam sekolahmu dan merapikan buku-bukumu," ucap Aisyah dengan nada yang keras.
Ahmad menundukkan kepalanya, air mata mulai menetes dari matanya. "Maaf, ibu," katanya pelan.
Aisyah merasa segera menyesal atas reaksi kerasnya. Dia merangkul Ahmad dan berkata, "Maafkan ibu, sayang. Ibu tahu kadang-kadang ibu bisa terlalu keras padamu. Tapi kamu tahu, ibu hanya ingin yang terbaik untukmu. Kita akan merapikan seragam mu bersama-sama."
Ahmad tersenyum, dan mereka bersama-sama merapikan seragam sekolahnya.