GENMUSLIM.id - Deg - deg - deg detak jantungku semakin berdegup dengan cepat, aku yang cemas mengambil dan menghembuskan nafas berulang kali.Hari ini adalah hari pernikahan yang aku tunggu.
Tepat di sampingku ada Mama dan sahabatku Anis.Mereka menenangkan aku yang sedari tadi cemas melihat jendela.Bisa - bisanya aku khawatir Calonku tidak jadi datang ke pernikahan kami.
Aku bernama Dewi dan calon suamiku bernama Ardi.Kami bersama sudah 2 tahun dan memantapkan hati untuk menjalani pernikahan.
Aku menatap jam dinding, ternyata lebih dari 1 jam aku menunggu, tetapi rombongan mobil dari keluarga Ardi belum juga terlihat memasuki halaman rumahku.
"Wi itu Ardi sama rombongannya, Alhamdulillah," ucap Anis. Aku tersenyum walaupun masih gugup, setidaknya Ardi sudah datang.
Ardi menjabat tangan ayahku dan mengucapkan akad nikah."Saya terima nikah dan kawinnya Dewi Wulandari binti Ridwanto dengan mas kawin emas 100 gram dibayar tunai." Lalu semua orang berkata sah .
Alhamdulillah impianku menikah dengan Ardi kini terwujud. Aku turun dari lantai atas untuk menemui suamiku.Kami saling senyum dan tersipu malu.
Setelah Prosesi pernikahan yang panjang dari mulai akad hingga resepsi. Tibalah saatnya
aku ikut dengan Ardi tinggal dirumah baru kami.
Hatiku bahagia melihat senyumnya, wajah manisnya, dan segala tingkah manjanya.
Mungkin karena baru menjadi pengantin , jadi bawaannya selalu berbunga -bunga.
Setiap hari aku dibuat jatuh cinta dengan sikapnya, mungkin ini yang dinamakan menikah dengan orang yang tepat.
Ardi adalah suami yang memperlakukan istrinya seperti ratu. Dia tau bagaimana cara membujuk ketika aku marah, tahu cara menenangkanku disaat aku sedih, dan selalu memberiku kejutan - kejutan manis agar aku selalu tersenyum.
Baca Juga: Cerpen Romansa : Cinta Seorang Suar untuk Hening Terekam oleh Waktu, Terikat Janji Bersama
Tahun - tahun awal pernikahan kami pun tak terasa terlewati begitu saja .Sampai tiba saatnya ditahun ke-4 aku mulai merasa gelisah.
Aku mulai cemas ketika bertemu orang tua dan mertuaku yang menanyakan perihal momongan yang belum hadir diantara aku dan Ardi.
Aku dan Ardi mulai berdiskusi soal hal ini,
Kami mencari apa penyebab dan bagaimana cara agar kami segera memiliki keturunan.
Kami melakukan segala saran dari orang orang terdekat yang kadang terkesan tidak masuk akal. Semua kami lakukan demi memiliki keturunan.
Setelah melalui banyak drama progam hamil secara mandiri, akhirnya aku dan Ardi konsultasi ke Dokter Kandungan ternama di Kota kami.
Dokternya mengatakan bahwa menurut medis semuanya baik, aku maupun Ardi punya kesempatan untuk mendapatkan momongan.
Namun sel telurku memang kecil .Mungkin hal ini yang menurut dokter menjadi kendala kami belum memiliki keturunan.
Pada akhirnya kami memilih untuk melakukan proses bayi tabung.Prosesnya cukup panjang dan melelahkan.
Kami juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Kami menguras semua tabungan yang kami miliki demi memiliki buah hati.
Usaha tidak menghianati hasil, akhirnya saat yang ditunggu tunggu tiba.setelah telat 1 bulan tidak datang bulan kami periksa untuk tes darah
untuk mengetahui aku hamil atau tidak dan ternyata aku di nyatakan hamil.
Aku mengucap syukur atas segala kebesarannmu ya Allah,Semua anggota keluarga ikut menyambut dengan gembira.
Mereka semua perhatian denganku.Setiap pagi aku yoga hamil, asupanku juga penuh gizi
aku berharap bahwa anakku nanti proses melahirkan bayiku sehat dan diberi kelancaran.
Saat usia kandunganku sudah 4 bulan. aku dan Ardi naik mobil menuju rumah mama untuk mengadakan syukuran atas 4 bulan kehamilanku.
Dalam perjalanan kami sibuk bergurau,dan membayangkan bayi kami hadir di tengah - tengah kebahagiaan ini.
Setibanya di rumah orang tua Ardi kami melakukan serangkaian acara hajatan untuk 4 bulan.
Tiba - tiba aku ingin makan kue bawang buatan mama mertuaku. Mama bilang baru saja membuatkannya khusus untukku dan di letakkan di dapur.
Aku bergegas menuju dapur dan tidak sengaja kakiku tergelincir. Aku mengalami pendarahan , semuanya cemas lalu membawaku ke UGD terdekat .
Alhamdulillah tidak terjadi apa apa dengan kandunganku. Kalau saja terjadi sesuatu entah bagaimana.
Waktu berlalu sangat cepat, tidak terasa sekarang aku berada di ruang operasi untuk melakukan persalinan. Mataku silau karena banyak lampu yang menyorot, badanku pun dingin, entah pengaruh bius atau suhu ruangannya memang dingin.
Suara tangis bayi kecil kami memecah keheningan ruang operasi. Air mataku jatuh karena begitu bahagia melihatnya.Dia cantik sekali, bayi cantik ini aku beri nama Bella.
Bella cepat sekali mencuri perhatian dari semua anggota keluarga. Kami hidup bahagia, sampai pada usia 6 bulan detak jantung Bella berhenti. (bersambung... )***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.