GENMUSLIM.id- Nino menyusuri lorong kelas, terdengar suasana musuhan yang mencekam, ejekan demi ejekan terdengar.
“Miskin… miskin… miskin…Riko miskin!”
“Joni lu ya, mulut lemes banget kayak cewek. Joni Joni! Joni Mardiyah! Joni Mardiyah!” Begitulah yang Nino dengar dari suara musuhan tersebut.
Nino mendengar hal tersebut dari kejauhan karena berniat hendak mengajak mereka bermain, namun apa yang dilihat dan didengarkan oleh Nino cukup membuatnya kaget dan heran, aroma musuhan sangat terasa.
Teman-temannya sedang bermain atau sedang bertengkar, tidak ada bedanya.
Saat didekati, barulah ia tahu bahwa mereka benar-benar bertengkar dan meminta Nino memihak salah satu di antara mereka berdua.
Tentunya Nino tidak bisa memilih siapa pun, sebab ia ingin bermain dengan keduanya dan tentu tidak ada bayangan di kepala Nino bahwa teman-temannya akan bermusuhan perkara saling mengejek miskin, serta nama orang tua.
Nino memang suka mengatakan Riko miskin di sata melihat perlengkapan sekolah Riko tidak layak lagi pakai.
Ucapan itu hanya dilakukan di depan orang tuanya, sebab ia merasa sedih dengan hal tersebut dan tidka pernah merasakannya.
Nama orang tua Roni pun pernah disebutkan Nino saat bicara meminta izin kepada orang tuanya menjelaskan ia akan ke mana, tetapi di depan ada kata sapaan berupa tante ataupun om.
Saat ini berbeda kasus, mereka benar-benar saling mengejek dan keos secepat kilat membuat keduanya pergi berlawanan arah.
Berharap Nino mengejar mereka, tetapi Nino pusing ingin mengejar siapa, akhirnya ia hanya diam di tempat memandangi keduanya pergi berlalu.